Gorontalo, mimoza.tv – Proyek Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) Komunal yang berada di Desa Toto Utara, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bonebolango, hingga saat ini kondisinya tidak bisa di fungsikan oleh warga.
Darwin Abbas, salah seorang warga yang tingal tak jauh dari bangunan IPAL tersebut mengungkapkan, pengerjaan penampungan tinja warga itu terkesan gagal dan asal jadi.
“Bagaimana tidak janggal, tidak tau kapan selesai. Mau dibilang selesai, tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Padahal proyek ini kalau tidak salah sejak tahun 2016,” tutur Darwin.
“Letak penampungnya saja lebih tinggi dari kloset-kloset warga. Bagaimana kotorannya bisa mengalir ke penampungan ini. Yang jadi malah keluar dari lubang kloset sendiri,” kata Darwin, saat diwawancarai Senin (16/12/2019).
Lanjut Darwin, karena tidak bisa digunakan, akhirnya ia berinisiatif membuat sendiri lubang penampungan yang letaknya tak jauh dari IPAL tersebut.
Warga yang berdomisili di Dusun II, Desa Toto Utara ini juga menyentil Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang menjanjikan akan membuatkan kamar mandi kepada pemilik lahan untuk membangun IPAL tersebut.
Kata Darwin, KSM Moolango selaku pengelola pembangunan IPAL ini menjanjikan orang tuanya untuk dibuatkan kamar mandi sekaligus jamban. Namun karena proyek IPAL tidak jalan, maka pembuatan kamar mandi dan jamban milik orang tuanya bisa dibilang gagal.
“Kamar mandi milik orang tua saya itu tidak terus pengerjaannya. Tingginya hanya sekitar 5 susun pafing block saja, habis itu dibiarkan saja begitu. Selanjutnya kami yang melanjutkan, mulai dari membeli bahan buat atap, hingga kloset. Jadi IPAL terhenti, kamar mandi orang tua saya juga tidak selesai,”
Dirinya menjelaskan juga, untuk pembuatan kamar mandi tersebut merupakan inisiatif dari KSM Moolango selaku pelaksana. Itu merupakan tanda terima kasih dari pengelola, kepada warga yang menghibahkan sebagian tanahnya untuk pembangunan IPAL itu.
Saat ini, IPAL yang dibangun menggunakan anggaran APBN ini, tidak bisa digunakan oleh warga. Kata Darwin, seharusnya penampung tinja tersebut bisa digunakan oleh sekitar 70 warga Desa Toto Utara.(tim)