Gorontalo, mimoza.tv – Terkait insiden pelarangan wartawan salah satu media daring di Gorontalo yang tidak diperbolehkan meliput kegiatan Rapat Pleno DPD 1 Partai Golkar Provinsi Gorontalo pada Kamis (20/2/2020) pekan lalu, redaksi mimoza.tv meminta tanggapan dari Syofiardi Bachyul Jb.
Ketua Majelis Etik Nasional Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ini menyayangkan adanya pelarangan peliputan terhadap wartawan tersebut.
Dihubungi lewat pesan aplikasi WhatsApp, Syofiardi mengatakan, seharusnya tidak boleh ada pelarangan tersebut.
“Kalau kegiatan partai bersifat tertutup memang wartawan harus menghormatinya. Tapi membaca pernyataan dari Sekretaris DPD I Partai Golkar bahwa acara terbuka dan bebas diliput, juga dibuktikan dengan ada wartawan lain yang bebas meliput, seharusnya tidak boleh ada pelarangan kepada wartawan tertentu,” kata Syofiardi saat dihubungi wartawan ini, Senin (24/2/2020)
Koresponden di salah satu media berbahasa Inggris di Indonesia ini meminta, semua pihak harus menghormati profesi wartawan dan tidak boleh menghalangi wartawan meliput, juga tidak boleh diskriminatif.
Di singgung soal kejadian pelarangan media tertentu yang mengambil rilis di website Humas, Ahli Pers dari Dewan Pers ini menilai hal itu aneh, sebab biasanya Humas meminta media untuk memuat atau mengutip rilisnya.
“Saya tidak tahu apakah ada latar belakang tertentu yang membuat mereka seperti itu?” kata Syofiardi.
Dirinya mengatakan juga, memang media yang baik, tidak mengandalkan rilis dari Humas, melainkan harus mengandalkan liputan sendiri.
“Bagi media independen tidak masalah juga sebenarnya tidak memuat berita Humas,” pungkasnya.(luk)