Gorontalo, mimoza.tv – Terkait dengan adanya Pasar Senggol yang sudah menjadi tradisi masyarakat, Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Pol. Ade Permana, menegaskan, tidak memperbolehkan pembangunan lapak di sepanjang Jalan Raja Eyato, Kota Gorontalo. Hal itu dikatakan Ade saat rapat koordinasi bersama Pemerintah Kota Gorontalo yang digelar di Aula Wira Pratama Mapolresta, Rabu (5/4/2023).
Disampaikannya juga dalam kesempatan itu, pihaknya tidak ingin terjadi permasalahan pada saat pengukuran dan penjualan lapak.
“Pasar senggol ini memang sudah menjadi tradisi, sehingga jika tujuannya untuk membantu masyarakat, maka harus dilaksanakan dengan sebenar-benarnya,” ucap Ade Permana.
Lebih lanjut Kapolresta juga menekankan, bahwa pihaknya sudah menegaskan bahwa tidak ada pembagunan lapak di sepanjang Jalan Raja Eyato, mengingat beberapa ruas jalan di Kota Gorontalo masih dalam tahapan pekerjaan.
“Untuk keamanan dan ketertiban serta mencegah terjadinya perebutan lapak, para pedagang agar kiranya bisa mendaftar terlebih dahulu sebelum pembagian lokasi lapak,” imbuhnya.
Mantan Kapolres Boalemo ini menyampaikan juga, terkait lokasi yang telah di sepakati, diimbau untuk tidak ditambah agar tidak menemukan kesulitan dalam mengantisipasi arus lalu lintas dan potensi kerawanan yang akan terjadi.
Pihaknya bahkan berharap Kadis Perhubungan bisa mengundang para pengelola parkir dan menghimbau untuk sepanjang Jalan Raja Eyato disterilkan dari area parkir. Berkaca pada pelaksanaan Pasar Senggol di tahun-tahun sebelumnya, parkiran sangat sulit untuk diatur.
Terkait dengan perizinan, pihaknya juga belum bisa memastikan, mengingat adanya rencana kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia ke Provinsi Gorontalo.
“Nanti pada hari Jumat nanti kami bersama Pemkot Gorontalo akan melakukan kunjungan dilokasi pengukuran lapak pedagang pasar senggol,” tandas Ade.
Pada kiesempatan itu juga Asisten I Setda Kota Gorontalo, Arifin Mohamad, mengatakan, untuk harga lapak sudah disampaikan kepada pengelola pedagang, yakni ukuran 3×4 dengan harga Rp.1.000.000 perlapak. Untuk itu juga pihaknya dalam waktu dekat ini akan rapat bersama para pengelola yang telah mendapatkan SK dari Wali Kota.
“Kami juga akan mengundang para pengelola lapak yang menerima SK dari Walikota sebelum pengukuran untuk melaksanakan rapat,” singkat Arifin.
Pewarta : Lukman.