Gorontalo, mimoza.tv – Terkait dugaan persoalan pembongkaran makam keluarga di Desa Suka Makmur, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo pada Oktober 2023 lalu, Harnida Mustapa selaku pelapor, mengaku saat ini perkara tersebut tengah berproses.
Beberapa pihak kata dia, sudah diambil keterangnnya oleh penyidik dari kepolisian. Mulai dari pelaku, saksi kunci, hingga saksi penggali makam yang sudah berkali-kali di periksa. Demikian juga dengan barang bukti, pemilik kendraan yang di pakai mengangkut ke empat mayat yang di pindahkan.
“Perkara ini masih berjalan dan berproses di kepolisian. Bahkan beberapa waktu lalu semuanya telah diperiksa. termasuk saksi di sekitar kejadian perkara, surat keterangan dari pemerintah desa. Kemudin olah tempat kejadian perkara baik itu kuburan awal dan kuburan akhir, dan tempat kolam yang menjadi alasan pembongkaran,” ujar Harnida dalam keterangannya, Kamis (10-10-2024)
Bahkan saat ini kata dia, status perkara tersebut sudah ke tahap penyidikan dan tinggal menunggu proses selanjutnya.
Ditanya apa alasan persoalan itu sampai dilaporkan ke kepolisian, Harnida mengaku bahwa agar hal tersebut menjadi pelajaran agar masarakat tidak semena-mena melakukan tindak pidana.
“Kami melaporkan perkara pembengkaran kuburan ini, karena pelaku utama adalah orang yang hanya datang berkeluarga dengan kami, dan sudah berani memanggil dan membayar orang untuk memindahkan makam. Alarhum dan almarhuman orang tua kami ini tiga tahun sebelum meninggal sudah menyampaikn bahwa kalau wafat minta di kuburkan di pekarangan tersebut,” ujar Harnida.
Hingga Ia sebagai bagian dari 9 ahli waris bermusyawarah bahwa tanah yang sudah menjadi tempat pekuburan itu sdh tidak di bagi sebagai harta warisan.
“Semua ahli waris tanda tangan di surat pernyataan itu. Sejak tahu 2008 sampai 2023 aman-aman. Sudah ada mayat yang dikuburkan di lokasi tersebut. Tetapi kami kaget tiba-tiba pada bulan Oktober 2023, sudah ribut kuburan mau bongkar. Waktu itu yang menelepon saya adalah adik ipar,” cetusnya.
Sebenarnya kata Harnida, ia bersama saudara-saudara kandungnya hidup aman damai dalam satu grup WA, Keluarga Ali Gani Mustapa . Namun dengan kejadian ini, keluargaan tersebut jadi bercerai berai akibat ulah dari adik ipar yang suka mengurus urusan keluarga orang lain.
“Kalau hanya persoalan genangan air, adik saya mau timbun dengan dua truk tanah. Dan kami semua akan ramai-ramai ikut menimbun juga. Hanya persoalannya, pelaku sdh membabi buta bongkar makam tersebut,” pungkasnya.
Sebelumnya pada Oktober 2023 lalu, Harnida bersama empat saudara kandungnya terpaksa melaporkan Abdullah Poiyo, yang tak lain adalah adik iparnya sendiri lantaran telah memindahkan makam orang tuanya yang berada di Desa Suka Makmur, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo. Selain adik ipar, Harnida juga turut melaporkan dua adik kandungnya yang diduga terlibat dalam pemindahan makam.
Penulis : Lukman.