Gorontalo, mimoza.tv – Terkait pengajuan Pembatasan Sosial Berska Besar (PSBB), Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie meminta Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan jangan menunggu korban sudah banyak dulu baru menyetujui PSBB.
“Saya tidak mau ketika sudah banyak begelimpangan mayat-mayat rakyat kita, seperti kejadian di negara lain, baru PSBB ini disetujui. Sudah terlambat. Buat apa lagi,” kata Rusli dalam konfrensi pers yang digelar di Aula Rumah Dinas Gubernur, Senin (27/4/2020).
Kata Gubernur Gorontalo dua periode ini, jika hal ini tidak disetujui, maka korban akibat Covid 19 akan semakin banyak.
“Virus ini tidak pandang bulu. Mau jenderal, pejabat, sampai rakyat biasa saja bisa tertular. Meski sekarang jumlah yang positif tertular berjumlah 14 orang, dan yang meninggal 1 orang, saya tidak mau angkanya bertambah lagi. Karena transmisi atau penyebarannya itu sudah disini,” ucap Rusli.
Sebagagian PSBB itu kata dia telah dikalankan. Seperti tetap di rumah, jaga jarak, cuci tangan, ibadah dirumah dan sosial distancing lainnya.
“Yang di dalam kita atur. Masjid-masjid kita tupup, orang tetap beribadah dari rumah. Di perbatasan antar provinsi orang yang dari luar dan mau masuk ke wilayah Gorontalo ribuan banyaknya, kendaraan juga ratusan jumlahnya. Makanya saya mengajukan PSBB ini untuk melaksanakan perintah Presiden,” ucap Rusli.
Dirinya juga meminta Pemerintah pusat untuk tidak menyamakan Provinsi Gorontalo dengan daerah lainnya di Indonesia.
Dengan segala kemampuan yang ada di daerah kata dia Pemda siapkan konsekwensi jika pengajuan PSBB itu disetujui.(luk)