Gorontalo, mimoza.tv – Beberapa warga masyarakat memprotes adanya rencana Pemerinta Kabupaten Bone Bolango yang akan menggelar ivent ‘Malam Pamitan Bersama Rakyat, yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2023 mendatang.
Frengky Uloli, salah satu warga Kecamatan Kabila menilai, tidak elok rasanya ketika ada rakyat yang sedang menjerit dalam kesusahan, ada yang butuh intervensi pemerintah justru dibahasakan tidak ada anggaran. Sementara untuk pesta pora dan hura-hura, Pemda justru semangat menyiapkan anggarannya.
“Pemimpin harus peka terhadap rakyatnya. Bukan memikirkan peralihan jabatan lebih tinggi tapi mengabaikan rakyat kecil. Berdosa kita yang telah mengangkat sumpah janji mensejahterakan rakyat tapi meninggalkan rakyat dalam jerit tangis pilu kemiskinan,” ujar Frengky, diwawancarai Jumat (13/10/2023).
Lanjut dia, entah regulasi mana yang dipakai. Belum lagi ada keluhan tenaga kebersihan yang rela kerja sejak subuh untuk sebuah piala Adipura dan konsisten bekerja mempertahankan kebersihan, mereka belum terima gaji 3 bulan.
“Terlalu miris rasanya kita memakan daging saudara kita sendiri. Berhura-hura, berpesta pora tapi rakyat masih dalam serba kesulitan. Substansinya apa? Orientasinya kemana?” tegasnya.
Abdul Madjit Usman, salah satu warga Kecamatan Tilingkabila menilai, ivent yang akan digelar di Gelora Harapan Dan Prestasi, Bulango Timur itu tidak ada manfaatnya, dan hanya menghambur-hamburkan uang saja.
“Kita tau bersama hampir semua daerah ini lagi susah dalam hal keuangan. Perekonomian baru mulai bertumbuh pasca pandemi Covid-19. Belum lagi sudah harus menyicil pinjaman dana PEN. Tapi kok malah digunakan untuk kegiatan seperti itu,” kata Abdul Madjit.
Lanjut Abdul Madjit, dana untuk acara Malam Pamitan itu lebih baik dan lebih berguna bila digunakan untuk membantu pengobatan Putriyana Pateda, yang saat ini tengah di rawat di Rumah Sakit Toto.
“Kita baru mendapat informasi bahwa Putriyana ini adalah penderita disabilitas, dan bahkan punya gangguan kesehatan serius. Sebagai mamusia, saya mengetuk hati Pimpinan di Pemkab Bone Bolango. Lebih baik anggaran yang digunakan untuk acara itu dialihkan saja untuk mengobati Putriyana. Apalagi anak penderita disabilitas ini adalah warga sendiri,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Safrudin. Warga yang berdomisili di Desa Bongohulawa ini juga meminta Pemda untuk lebih memprioritaskan kepentingan masyarakat daripada untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.
“Jangankan untuk membantu warga yang sakit, membantu peningkatan perekonomian masyarakat saja tidak. Contoh, dalam waktu dekat akan menggelar lagi Bimtek di luar daerah. Bikin Bimtek di luar, ya jelas dananya juga lari ke luar daerah. Padahal jika dilaksanakan di daerah sendiri, maka sebenarnya itu bisa membantu meningkatkan pendapatan masyarakat, terlehih pelaku UMKM,” tutup Safrudin.
Penulis : Lukman.