Gorontalo, mimoza.tv – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Budi Widihartarto, mengungkapkan, tahuin 2021, kinerja perekonomian di Provinsi Gorontalo pada tahun 2021 ini diprediksi berpotensi tumbuh moderat. Hal itu diungkapkan Budi saat memberikan pemaparan dalam kegiatan Bincang-Bincang Media Gorontalo yang digelar di salah satu hotel di Kota Gorontalo, Selasa (30/3/2020).
Potensi itu kata Budi, seiring dengan base year effeck dan vaksinasi yang akan dilakukan.
Dalam sektor pertanian Budi menjelaskan, secara umum kinerja sektor pertanian diprakirakan akan menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi Gorontalo, seiring dengan karakteristik risiko penularan COVID-19 yang rendah, disertai potensi ekspor produk pertanian yang terus meningkat (Jagung, Kelapa, Tuna dan buah/sayur/tanaman obat produk herbal)
“Namun demikian, adanya El Nino disertai prakiraan curah hujan menengah dan sifat hujan di atas normal oleh BMKG pada triwulan I 2020, berpotensi mendorong perbaikan kinerja LU Pertanian secara bertahap.
“Sisi negatifnya, realisasi luas tanam komoditas jagung dibawah target, seiring bantuan benih jagung yang direalokasike anggaran penanganan covid dan vaksinasi,” ucap Budi.
Sementara di sektor kontruksi lanjut dia, berbagai usulan proyek pembangunan melalui program pinjaman PEN Gorontalo 2021 seperti proyek perbaikan jalan, perbaikan saluran irigrasi, pembangunan hunian layak berbasis pemukinan, pembangunan jembatan, pembangunan kanal banjir dan pembangunan gedung RSUD dr. Hasri Ainun Habibie berpotensi mendorong kinerjaLU konstruksi tahun 2021.
Namun demikian kata Budi, proses persetujuan program pinjaman PEN 2021 yang berjenjang, berpotensi mendorong perbaikan kinerja LU Konstruksi secara bertahap selama tahun 2021.
Hal lainnya yang diungkapkannya dalam kegiatan itu adalah, potensi yang turut didorong oleh karena sinergi kebijakan dalam mengakselerasi konsumsi.
“Seiring sinergi kebijakan moneter akomodatif melalui pelonggaran LTV/FTV dan uang muka kredit kendaraan, serta kebijakan stimulus fiskal melalui relaksasi pajak kendaraan bermotor, maka ini berpotensi mendorong sektor usaha perdagangan besar dan eceran pada tahun ini,” jelas Budi.(luk)