Gorontalo, mimoza.tv – Ketidakhadiran Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka hendra Noer yang akan membuka kegiatan Musyawarah Daerah (MUSDA) Organisasi Daerah (ORDA) Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Provinsi Gorontalo yang digelar pada Rabu (21/12) kemarain rupanya berbuntut panjang.
Selain kecewa, Ketua ORDA ORARI Provinsi Gorontalo, Adhan Dambea bakal melaporkannya ke Kementerian Dalam Negeri. Bahkan pemilik Callsign YE8TAD ini meminta Mendagri, Tito Karnavian untuk mengevaluasi kinerja Hamka.
“Dengan kejadian kemarin itu sebenarnya ini menjadi pembelajaran bagi kita semua termasuk saya pribadi. Artinya kita harus menghargai orang lain, dan jangan dengan segala macam alasan. Saya juga pernah menjadi pejabat. Apapun acara atau kegiatannya, kalau kita sudah berjanji, maka itu harus ditepati,” ucap Adhan ketika ditemui di Kantor Yayasan AD Center, Kamis (22/12/2022).
Menurutnya, seorang pejabat itu harus konsisten. Kalaupun berhalangan seperti yang dijelaskan oleh pihak Humas Pemprov dalam pemberitaan bahwa PJ Gubernur ada tamu dari luar negeri, maka ada langkah lain yang dilakukan agar tidak menimbulkan kekecewaan kepada yang sudah dijanjikan terlebih dahulu.
“Ajudan mengatakan ada tamu dari luar negeri. Nah orang luar negeri itu sangat konsen dengan sikap konsisten orang yang menghargai waktu. Apakah tidak boleh disampaikan ke orang dari luar negeri itu bahwa saya sudah terlanjur berjanji dengan orang lain?. Minta waktu 30 menit kan tidak susah,” ujarnya.
Sementara untuk klarifikasi dari Humas Pemprov melalui pemberitaan di media, mantan Wali Kota Gorontalo ini meminta Humas tersebut untuk membenahi cara atau pola seperti itu.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan, dengan adanya pemberitaan persoalan itu, banya pihak yang menghubunginya.
“Bahkan Lamahu Jakarta, orang yang saya tidak kenal bahkan nomornya tidak ada dalam daftar kontak saya itu menelepon. Mereka menyampaikan ke saya bahwa mereka juga sangat kecewa dengan Penjabat Gubernur. Mereka itu minta audiensi dan sampai sekarang tidak pernah ada. Sehingga mereka sendiri ada rencana untuk menemui Mendagri. Saya katakan, saya juga akan ikut bergabung,” tegasnya.
Artinya kata Adhan, jadi pejabat itu jangan bersikap sombong.
“Hanya memang penjabat kita ini bukan dipilih oleh rakyat, tetapi ditunjuk oleh Presiden. Kalau dia dipilih oleh rakyat, tentu dia menghargai rakyat. Saya saja anggota dewan tidak dihargai, apalagi rakyat. Banyak keluhan yang saya dengar. Mulai dari tidak menghadiri pembukaan MTQ di Bone Bolango, termasuk juga tidak menghadiri ulang tahun Kabupaten Gorontalo,” ujarnya.
“Termasuk diskusi yang di gelar Polda Gorontalo untuk membahas polemik batu hitam juga tidak dihadiri oleh Pj. Gubernur. Seharusnya dia hadir disitu, karena itu menyangkut kepentingan rakyat,” tegasnya.
Adhan menyampaikan, selain melapor, dirinya juga akan meminta Mendagri untuk mengganti Pj. Gubernur dengan orang yang paham dengan rakyat.
“Masih lebih baik dipimpin oleh orang luar daerah tapi mengerti akan masyarakat Gorontalo, dibandingaka dengan orang yang mengaku Gorontalo tapi tidak peka dan dan mengerti dengan orang Gorontalo,” tutup Adhan.
Sebelumnya pada hari Minggu belum lama ini Adhan bertemu dengan Penjagub Hamka dan menyampaikan undangan langsung untuk membuka kegiatan Musda ORARI dan Penjagub menyampaikan kesediaannya untuk hadir. bahkan ketika hari kegiatan tiba, dirinya dikirim jadwal atau agenda kegiatan Penjagub dan tertera ada kegiatan ORARI. Namun ketika kegiatan sudah molor, Adhan mengaku dirinya diberitahu oleh ajudan bahwa Penjagub berhalangan hadir lantaran ada tamu dari luar negeri.
Pewarta : Lukman.