Gorontalo, mimoza.tv – Kegiatan oemberian bantuan berupa Sembako yang digelar Pemerintah Provinsi Gorontalo di Rumah Dinas Jabatan Gubernur, Selasa (7/4/2020) menuai sorotan sejumlah warga.
Bahkan oleh warga, pemberian bantuan itu dinilai melanggar Maklumat Kapolri tentang pencegahan penyebaran virus corona.
Seperti penuturan Iswan Abdulah. Warga yang berdomisili di Limba U II, Kota Gorontalo ini menilai himbauan oleh Kapolri dan pemerintah pusat itu seperti tidak diindahkan.
“Pemerintah pusat sedang gencar sosialisasi pencegahan virus corona, termasuk memutus mata rantai penyebarannya. Pemprov Gorontalo malah bikin kegiatan yang mengumpul massa. Jadi kesannya tidak patuh terhadap anjuran dari pusat,” kata iswan ketika ditemui wartawan ini, Rabu (8/4/2020).
Meski kegiatan itu baik, menurut dia kegiatan tersebut justru melanggar sebagai mana yang tertera di Pasal 13 Ayat (9) tentang pelarangan kegiatan sosial dan budaya yang melibatkan banyak orang berkerumun.
Pendapat yang sama juga diungkapkan Risnawati Hasan. Pemilik usaha warung kopi ini menilai apa yang dilakukan Pemprov Gorontalo bertentangan dengan kebujakan yang berlaku saat ini, terkait pencegahan penyebaran virus corona.
“Orang nongkrong di warung kopi di larang dan suruh tinggal di rumah. Sementara mereka (baca: Pemprov) malah bikin orang berkumpul dalam jumlah banya. Niat baik kalau begini caranya sangat tidak tepat,” ucap Risnawati.
Sementara itu, Ketua KNPI Bone Pantai, Ramlan Daaliuwa, melalui releasenya mengatakan bantuan ini baik untuk masyarakat. Namun saja harus memperhatikan cara penyalurannya.
“Pemberian bantuan sembako untuk masyarakat ini baik. Pemerintah pusat tidak melarang. Namun saja harus melihat kondisi darurat yang dihadapi saat ini,” kata Ramlan, di kutip dari Kabarpublik.
Menurutnya, bila cara tersebut keliru dalam proses penyalurannya, hal tersebut bisa membahayakan keselamatan orang banyak.
Sebelumnya, Pemprov Gorontalo menggelar kegiatan pembetian Sembako kepada pengemudi Bentor, yang di gelar di depan Rumah Dinas Jabatan Gubernur, Selasa (7/4).
Pada hari yang sama melalui website Humas Pemprov Gorontalo tertanggal 7 April, meminta maaf atas insiden tersebut.
“Atasnama Bapak Gubernur dan Pemerintah Provinsi Gorontalo kami mohon maaf apabila ada kecewaaan, karena memang tadi sudah tidak dapat kami kendalikan lagi. Banyak yang datang tanpa diundang, yang bukan tukang bentor. Bahkan ada bentor dari luar (bukan pangkalan) sudah pada datang,” ucap Kepala Biro Humas dan Protokol, Masran Rauf.
Dalam rilis itu dijelaskan, pembagian sembako sejatinya akan dilakukan oleh Gubernur Gorontalo di setiap pangkalan. Hasil koordinasi dengan Presiden Bentor bahwa di Kota Gorontalo ada 56 pangkalan. Sebanyak 1.520 paket sembako disiapkan dan diantar ke setiap pangkalan. Jalur distribusi juga sudah disiapkan oleh pemerintah provinsi.
“Mereka para abang bentor ini menunggu di tiap titik dengan memegang kupon. Belakangan rencana tersebut menjadi tidak terkendali. Baru di titik pertama pengemudi bentor sulit diatur untuk tetap jaga jarak. Alhasil pembagian dilakukan dengan cepat, sembako diletakkan di bentor dan pengemudi langsung kembali. Semua kami sudah atur protokolnya, termasuk titik lokasinya. Tapi tadi tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Jadi sekali lagi kami mohon maaf dan akan diperbaiki di kemudian hari. Di setiap kegiatan kami tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan virus corona,” ujar Masran.
Hal ini kata dia bukan merupakan kegiatan yang sangat mendesak untuk mengumpulkan orang banyak. Kata dia, masih ada langkah atau cara yang lebih baik yang bisa dilakukan oleh Pemprov Gorontalo dalam menyalurkan bantuan ditengah wabah virus corona.(adm)