Kota Gorontalo, mimoza.tv – Panitia pengawas pemilu Kecamatan Sipatana menghentikan aksi blusukan Calon Gubernur dari pasangan nomor urut satu, Hana Hasanah Fadel. Selain tidak berizin, pihak Panwascam juga sempat mencegah aksi bagi-bagi kaos dan jilbab yang dilakukan oleh tim sukses pasangan calon tersebut.
Aksi blusukan salah satu Calon Gubernur yang diusung oleh PDI-Perjuangan, Hana Hasanah Fadel saat berkunjung ke Pasar Bulotada’a, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo, pada Selasa siang (29/11/2016), dihentikan oleh Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan.
Saat itu, Hana sedang menghampiri sekelompok warga di pasar harian tersebut, dan sempat menyampaikan ajakan untuk memilih dirinya. Selain itu, istri Fadel Muhammad ini juga sempat menyuruh tim suksesnya untuk mengeluarkan barang berupa kaos dan jilbab dari dalam mobil pribadinya.
Namun aksi tersebut langsung dihentikan oleh Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Sipatana, dan langsung ditanggapi oleh tim pasangan HATI dengan kembali memasukan barang yang coba dibagikan tersebut ke dalam mobil.
“Saat itu ibu Hana Hasanah sedang makan bersama tim suksesnya di salah satu rumah makan yang ada di pasar Bulotada’a, setelah makan dirinya menghampiri para penjual daging yang ada di sekitar rumah makan tersebut, dan ada indikasi ingin membagikan sesuatu, maka langsung dihentikan oleh tim kami”, kata Ketua Panwascam Sipatana, Taufik Tobamba.
Pihak Panwas Kecamatan Sipatana mengaku akan secepatnya berkoordinasi dengan Panwas Kota Gorontalo terkait Kasus ini.
Walau masih dalam zona kampanye, penghentian blusukan pasangan nomor urut satu ini akibat tidak berizin. Sesuai keterangan dari pihak Kepolisian, seharusnya pasangan Hati menggelar kampanye atau kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kampanye di Kabupaten Bone Bolango.
Awalnya Hana Hasanah Fadel bersama tim pendukungnya, menggelar jalan-jalan di sejumlah titik di Gorontalo, untuk pengambilan stok gambar guna mengisi acara talk show di salah satu stasiun tv nasional. Namun selain menggelar jalan-jalan, dirinya juga langsung blusukan secara spontan kepada massa pendukungnya.