Kab.Gorontalo, mimoza.tv – Pasca robohnya jempatan yang ada di Desa Buhu Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo , sedikitnya masih menimbulkan keresahan warga dan memiminta agar pemerintah tidak tinggal diam serta dapat membangun kembali jembatan tersebut. Pasalnya akibat dari ambruknya jembatan itu sedikitnya dapat menghambat aktifitas warga sehari-harinya.
Robohnya jembatan penghubung antar dusun di Kecamatan Tibawa ini sudah berlangsung sebulan lamanya, namun hingga kini belum ada terlihat tanda-tanda untuk perbaikan jembatan tersebut.
Sehingganya, warga yang tinggal di dua dusun yang ada di kecamatan tersebut, yakni Dusun Tahele dan Dengilo harus melewati sungai untuk bisa menuju ke jalan raya. Bahkan para siswa sekolah dasar terpaksa berjalan melintasi turun ke air, dan harus melawan arus sungai yang cukup deras saat hendak pergi dan pulang dari sekolah.
Parahnya lagi, seumlah warga harus dibuat sibuk lantaran sepeda motor mereka ikut mogok, saat mencoba melintas arus sungai. Apalagi jika air Sungai Alo tersebut naik, warga terpaksa tak bisa melintas. Hasil bumi para petani di dua dusun itu pun terpaksa tak bisa dibawa keluar untuk dijual.
Meski mempunyai jalan alternatif lain, warga lebih memilih untuk tidak mau menggunakannya, karena kondisi jalan yang rusak parah dan harus memutar jauh hingga ke Desa Iloponu.
Wawan Makino, salah satu warga Dusun Tahele mengatakan jika masyarakat merasa sangat kesulitan, karena setiap harinya harus melewati arus sungai yang cukup deras untuk beraktifitas sehari-harinya sebab belum memiliki jembatan.
“Kami pun tidak boleh berbuat banyak, hanya saja kami sangat berharap rusaknya jembatan tersebut bisa segera diperbaiki pemerintah agar bisa memudahkan masyarakat. Bahkan kami minta pemerintah jangan hanya diam saja, karena kami disini sangat kesusahan,” kata Wawan.
Ditempat terpisah, Kepala Desa Buhu Wirawan Lamawani membenarkan jika saat ini oprasiaonal penanganan robohnya jembatan tersebut, sudah 10 hari ini terhenti. Namun setelah pihaknya mengkoordinasikan hal tersebut kepada BPBD Provinsi, sampai saat ini belum juga mendapatkan tanggapan.
“Keluhan ini sudah kami sampaikan kepada Gubernur Gorontalo, namun menurutnya hal tersebut sudah merupakan kewenangan dari Bupati Gorontalo. Setalah menyampaikan ke pemerintah daerah, mereka menaggapinya dan menyampaikan bahwa hal ini masih dalam proses,” ujarnya.
Wirawan menambahkan, untuk sementara ini pihaknya sebagai pemerintah desa masih berupaya untuk membuka jalur alternatif lain agar masyarakat bisa menggunakannya. Namun kondisinya Hanya berupa jalan tani, sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. (fpr)