Gorontalo, mimoza.tv – Puluhan masa aksi yang tergabung dalam Aliasi Masyarakat Kelurahan Tenda menggelar unjuk rasa di depan Polres Gorontalo Kota, Kamis (4/2/2020).
Kedatangan massa aksi yang didominasi emak-emak tersebut untuk meminta keadilan atas tindakan oknum TNI yang diduga sewenang – wenang terhadap pelaku pengeroyokan salah seorang anggota TNI yang terjadi pada Senin (1/2/2021) lalu.
Diwawancarai awak media, Ningsih, yang merupakan istri pelaku pengeroyokan yang diamankan aparat gabungan pada Selasa (2/2/2021) lalu mengungkapkan, jika suaminya terbukti bersalah harusnya ditindaki sesuai prosedur hukum yang berlaku.
“Kalau memang bersalah silahkan ditindaki sebagaimana prosedur. Tidak perlu harus ditelanjangi, dihina. Banyak video viralnya. Sudah beredar kemana-mana. Kita selaku keluarga merasa malu. Malu, kasihan ditelanjangi. Sudah bukan satu Gorontalo lagi yang tau,” ucap Ningsih.
ningsih juga berharap, pihak pejabat tertinggi TNI – Polri, pemerintah maupun Komnas HAM agar mengusut tuntas permasalahan tersebut.
Sementara itu Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Desmont Harjendro membenarkan adanya perwakilan dari pihak keluarga yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI, mendatangi Polres Gorontalo Kota untuk meminta kejelasan perkembangan kasusnya.
“Ibu-ibunya menyampaikan ingin mendapatkan kondisi dari para pelaku pengeroyokan. Karena memang sudah ada yang ramai di media, foto-fotonya. Itu yang mereka tanyakan dan mereka juga berharap bisa menjenguk atau melihat kondisi keluarga mereka,” ucap Desmont.
Desmont juga menambahkan, pihaknya menyarankan kepada pihak keluarga, apabila ada hal-hal yang kurang pas, atau hal-hal lainnya, untuk membuat laporan secara resmi.
“Kita juga menyampaikan kepada mereka untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan, contohnya seperti unjuk rasa. Karena kita tau bersama situasi masih pandemi,” jelas mantan Kapolres Bone Bolango ini.(luk)