Gorontalo, mimoza.tv – Tampil perdana di debat kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gorontalo, Paslon Momor Urut 2, Sofyan Puhi dan Tony Junus menyampaikan, ikhtiar mereka maju dalam kontestasi Pilkada, adalah tekad untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Gorontalo. Hal tersebut diungkapkan keduanya dalam debat perdana Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gorontalo, Rabu (30-10-2024).
Salah satu diantaranya adalah keberpihakan kepada pemberdayaan perempuan, yang digambarkan dalam seberapa besar penggunaan anggaran berbasis gender, yang juga relevan dengan tema debat, yakni perlindungan perempuan dan anak.
“Liat saja APBD kita saat ini.Berapa besar APBD kita memfokuskan pada pelayanan berbasis gender. Tidak sekedar teori. Tapi yang patut dicatat pada hari ini, ada sekitar 40 ribu UMKM yang didalamnya ada ibu-ibu, yang belum tersentuh dan bahkan hanya dianggarkan sebesar Rp.200 juta untuk mereka. Kemana konsep pemberdayaan perempuan kita?. Kalau tidak terbaca di APBD, maka Sofyan dan Tony akan menganggarkan sebesar Rp. 5 miliar setiap kecamatan,” ucap Sofyan.
Demikian juga dengan perlindungan anak. Sofyan mengatakan, meski punya APBD tersendiri, tapi coba lihat seberapa besar anggarannya tersebut.
“Kalau hanya memberikan anggaran kecil kepada OPD untuk perlindungan anak, pertanyaannya kemana? Apakah kita hanya menunggu dengan pasrah begitu saja? Sementara OPD yang kami maksud itu harus berkolaborasi dengan dinas vertical yang lain seperti kepolisian, lembaga-lembaga hukum perguruan tinggi,” cetusnya.
Tapi kata Sofyan, keberpihakan kepada anggaran itu hampir-hampir tidak diberdayakan. Justeru hari ini tidak memperdayakan.
Paslon yang disebut oleh Rachmat Gobel sebagai perpaduan antara birokrat dan enterprenuer ini, bertekad untuk menjadikan Kabupaten Gorontalo jauh lebih baik lagi. Baik dalam hal peningkatan ekonomi masyarakat, ASN yang sejahtera, serta peningkatan Indeks Pembangunan Manusia atau IPM.
“Meningkatkan IPM itu mutlak. Pemda harus mencari langkah tepat untuk menggenjotnya. Kalau ekonominya morat marit maka IPM tidak bisa maksimal. Untuk memperbaiki ekonomi dimulai dari ekonomi keluarga, bagaimana memperbaiki ekonomi keluarga, caranya dimulai dari UMKM,” tutup Sofyan.
Penulis : Lukman.