Gorontalo, mimoza.tv – Badan Musyawarah Perbankan Daerah atau BMPD Provinsi Gorontalo bersinergi dengan Herbitren dan kelompok Tani Angkasa Jaya menggelar kegiatan Gerakan Tanam Cabai Provinsi Gorontalo, yang digelar di Desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, Rabu (21-8-2024).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, dalam sambutannya mengatakan, BI bersama 23 kantor cabang perbankan yang ada di Gorontalo bersama-sama menginisiasi kegiatan gerakan menanam cabai ini. Kegiatan ini kata Dia, dalam rangka mensukseskan program GNPIP, serta menjaga ketersediaan pasokan cabai rawit di wilayah Gorontalo, sebagai salah satu upaya dalam mengendalikan inflasi.
Dian Nugraha menjelaskan, dalam kesempatan ini BMPD memberikan dana yang bersumber dari iuran BMPD yang telah dikumpulkan dari masing-masing anggota sebesar Rp.60 juta. Anggaran tersebut diperuntukan untuk kegiatan penanaman cabai mulai dari pembelian sebanyak 3500 bibit cabai, dan biaya operasional perawatan sampai panen. Kata Dian Nugraha, ribuan bibit itu akan dikelola oleh Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) Provinsi Gorontalo yang berkolaborasi dengan kelompok Tani Angkasa Jaya.
“Hasinya ini akan didedikasikan untuk upaya pengendalian inflasi di Gorontalo, dan sebagian lagi akan dikembalikan untuk pengembangan Kelompok Tani angkasa Jaya. Cabai yang dipanen dari hasil program ini nantinya akan di jual dengan skema dibawah harga pasar untuk menjaga stabilitas harga cabai,” ucap Dian Nugraha.
Lebih lanjut dia menyampaikan, dari 3500 bibit tersebut, diperkirakan akan memperoleh hasil panen sekitar 5,2 ton cabai.
“Kita harapkan hasil panen nanti akan dipergunakan kembali oleh Hebitren dan kelompok tani untuk terus mendukung pengendalian inflasi dan ketahanan pangan di Gorontalo,” ujarnya.
Dian Nugraha menyampaikan juga, bahwa pada 2024 GNPIP diwujudkan dengan 7 program unggulan, diantaranya; penguatan ketahanan komoditas pangan strategis, penguatan kapasitas bududaya mandiri, optimalisasi KAD, dukungan optimalisasi OP, dan pasar murah/SPHP/GPM.
Ia menambahkan, sejak dilakukan kick off pertama kali secara nasional pada 2022 lalu, program GNPIP tersebut telah memberikan dampak positif bagi pengendalian inflasi pangan, baik secara nasional maupun di Provinsi Gorontalo.
Pada kesempatan itu juga Dian Nugraha menyampaikan laporan inflasi Provinsi Gorontalo, yang pada periode Juli 2024 mengalami deflasi sebesar -0,95 persen (MTM) lebih dibandingkan deflasi pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar -0,14 persen (MTM). Kata dia, secara year-to-date, Gorontalo tercatat deflasi -1,48 persen (YTD), lebih rendah dari capaian nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,89 persen (YTD).
Kegiatan itu, dihadiri oleh Kabid Pertanian yang mewakili Pj Gubernur Gorontalo, pengurus dan anggota BPMPD, Sekretaris Hebitren Gorontalo, dan ketua kelompok Tani angkasa Jaya. (rls/luk).