Kota Gorontalo, mimoza.tv – Wakil Walikota Gorontalo Charles Budi Doku, akan menyurati Komisi VII DPR-RI sebagai mitra kerja PLN, serta Komite II DPD-RI, untuk meminta peninjauan kembali kebijakan kenaikan tarif dasar listrik 900 VA yang dinilai sangat merugikan.
Kenaikan tarif dasar listrik atau TDL golongan 900 volt ampere, per 1 mei kemarin oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), ditanggapi oleh Wakil Walikota Gorontalo Charles Budi Doku.
Menurut Budi, dirinya merasa prihatin dengan dinaikannya kembali tarif dasar listrik tersebut. Oleh karena itu dirinya akan menyurati Komisi VII DPR-RI sebagai mitra kerja PLN, serta Komite II DPD-RI untuk meminta peninjauan kembali kebijakan tersebut.
Pria yang biasa disapa CBD ini mengatakan, kondisi tersebut jelas memberi dampak buruk bagi perkembangan perusahaan, terutama usaha mikro kecil menengah di Kota Gorontalo. “Jika biaya produksi menjadi naik, akhirnya akan berdampak pada naiknya harga produksi dan menjadi beban konsumen. otomatis produk perusahaan dan UMKM akan kalah bersaing dengan produk impor yang lebih murah,” ujarnya.
Budi Doku juga menambahkan, kenaikan tarif dasar listrik ini juga cukup menghambat upaya perbaikan inflasi, yang tengah digenjot pemerintah kota gorontalo saat ini. Dimana kenaikan TDL merupakan salah satu faktor penyebabnya.
“Naiknya tarif dasar listrik ini berdampak pada meningkatnya inflasi di Kota Gorontalo. Dan yang lebih tertekan dengan hal ini adalah konsumen yang membeli hasil produksi UMKM, yang otomatis harganya naik karena biaya produksi naik,” ujar CBD. (fzl)