Gorontalo, mimoza.tv – Isak tangis puluhan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Perempuan Kelas II Gorontalo pecah saat Ustadz Pepen dari Pola Pertolongan Allah (PPA) membawakan tauziah dalam kegiatan Rehabilitasi Sosial Berbasis Tauhid, yang digelar di Masjid Saud Al Anazi, Lapas Perempuan Gorontalo, Kamis (26/1/2022).
Kepada warga binaan Ustadz Pepen menyampaikan, bahwa yang sedang dijalani saat ini janganlah dianggap sebagai hukuman semata, tapi dimaknai sebagai cara Allah SWT mencintai mahluk ciptaannya.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Gorontalo, Heni Susila Wardoyo yang turut serta melihat langsung kegiatan itu memyampaikan, Lapas itu sendiri sebenarnya memiliki fungsi sebagai pembinaan baik jasmani dan rohani. Kegiatan yang merupakan program dari PPA itu sendiri merupakan bagian dari rehab sosial dalam rangka memberikan suatu keteduhan pikiran dan keimanan kepada warga binaan.
“Lapas sendiri dalam konteks ini bekerja sama dengan Kementerian Agama, tenaga pendidikan, termasuk juga LSM yang yang memiliki keahlian dalam bidang itu,” ucap Hen didampingi Kalapas Perempuan Gorontalo, Melita Eriza.
Dengan adanya kegiatan seperti itu dirinya berharap tumbuh kesadaran dan keikhlasan, sehingga selama menjalani pidana yang sekian tahun itu bisa dijalankan dengan penuh keihlasan.
“Dengan demikian tentu dapat diperoleh suatu kwalitas hidup yang lebih baik paswca menjalani kehidupan di Lapas. Karena sebenarnya Lapas ini merupakan lembaga pendidikan informal juga,” imbuhnya.
Olehnya sambung dia, paradigma Lapas saat ini bukan untuk pembalasan. Tetapi sebuah lembaga untuk memberikan pembinaan untuk mempersiapkan mereka kembali ke masyarakat dengan kehidupan yang lebih berkwalitas daripada sebelumnya.
“Tujuannya adalah tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang lalu. Dia akan terlahir menjadi manusia yang lebih baik yang memiliki keahlian dan keterampilan. Harapannya ketika kembali ke masyarakat, dia akan jadi manusia yang produktif,” tutup Heni.
Pewarta : Lukman.