Gorontalo, mimoza.tv – Menyikapi adanya keluhan dari beberapa warga terhadap aktivitas pembangunan Rumah Susun Lansia Bone Bolango, Rustam Akili selaku Staf Khusus Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel mendatangi langsung proyek yang berada di Desa Kramat, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Rabu (9/11/2022).
Dalam kesempatan itu dirinya mengungkapkan terima kasih kepada pelaksana proyek, yang telah menjalin komunikasi dengan masyarakat atau warga sekitar.
“Pekerjaan ini untuk rakyat juga, terupata Lansia yang ada di sekitar tempat ini. Saya berharap pihak pelaksana tetap menjali silaturahmi dan komunikasi, baik itu dengan warga masyarakat disini maupun dengan aparat desa. Intinya dengan orang Gorontalo ini harus ada komunikasi dan terbuka,” ucap Rustam.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan, beberapa hal yang menjadi permasalahan atau keluhan itu diantaranya berupa beberapa warga yang punya usaha peternakan ayam.
“Keluhan yang disampaikan lewat surat ke saya adalah, ada beberapa warga disini punya kendang dan merasa terganggu dengan adanya aktivitas proyek ini. Memang begitu kondisi lingkungannya. Tetapi di satu sisi warga disini mendukung pembangunan ini. Intinya, mereka ini mau bicara,” ujarnya.
Sebenarnya kata dia, dari awal itu sudah ada pembicaraan dengan masyarakat sekitar. Untuk itu dirinya berharap proyek tersebut menjadi contoh yang bai, apalagi ada di kampungnya Rachmat Gobel.
“Selaku staf khusus pak Rachmat Gobel saya minta maaf kepada masyarakat. Tetapi perlu saya garis bawahi bahwa proyek ini semata-mata untuk orang tua kita, atau masyarakat yang ada disekitar tempat ini juga. Saya berharap dalam pertemuan nanti dengan warga, ada kesepakatan bersama untuk saling menunjang satu sama lain, dan tidak ada yang memprofokasi untuk hal-hal yang tidak baik,” tegas Rustam
Setali tiga uang, Aldris, selaku pelaksana pekerjaan tersebut menyampaikan, yang namanya aktivitas proyek itu dimana saja sama. Tetap ada yang namanya pro dan kontra, bahkan ada yang merasa terganggu karena aktivitasnya.
“Tetapi kita tidak bisa mmemenuhi 100 persen keinginan masyarakat. Tetapi yang paling penting adalah kita duduk bersama dan mencarikan solusi dan jalan terbaiknya. Besok kita aka nada pertemuan dengan masyarakat, dan kita carikan solusinya bersama-sama,” ujar Aldris.
Jamal, salah seorang pelaksana proyek itu juga menyampaikan, sebenarnya protes warga ke pihaknya itu hanyalah persoalan bunyi saja. Dimana dengan kondisi pekerjaan itu beberapa warga mengeluhkan soal bunyi mesin dan lain sebagainya.
“Kita dalam beberapa hari terakhir ini memang sampai lembur di pekerjaan pancangnya. Jadi hanya persoalan itu saja. Yang lainnya tidak ada,” tutur Jamal.
Terkait proyek itu sendiri Jamal menambahkan, sebanyak 60 persen melibatkan tenaga kerja lokal atau warga disekitar.mereka kata dia proaktif membantu. Demikian juga dengan armada-armada mobil truk, yang kata dia lebih mengfungsikan kendaraan-kendaraan lokal.
Pewarta : Lukman.