Gorontalo, mimoza.tv – Kemacetan yang terjadi di jalur perbatasan antara Gorontalo dan Sulawesi Utara (Sulut) akibat penumpukan pemudik, membuat ratusan kendaraan terjebak macet. Bahkan ada satu mobil jenazah ikut terjebak macet.
Setelah mengunggu lama, akhirnya petugas berinisiatif langsung memindahkan jenazah tersebut ke mobil jenazah lainnya yang berada di seberang perbatasan dengan cara di tandu.
Dandim 1314/Gorontalo Utara Letkol Arm. Firstya Andrean Gitrias dalam keterangannya sebagaimana dilansir dari Liputan6.com mengungkapkan, jenazah tersebut merupakan warga Desa Buko, Kecamatan Pinogaluman, Sulut, yang hendak melintas di jalur perbatasan Gorontalo, tepatnya di Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara.
“Mobil jenazah tersebut tidak bisa melintas akibat banyaknya mobil pemudik yang memaksa masuk Gorontalo. Oleh petugas yang menjaga di perbatasan jenazah itu langsung di evakuasi dengan cara di tandu, dan dipindahkan ke mobil lainya yang berada di seberang perbatasan,” kata Firstya.
Menurut dia, kemacetan terjadi akibat banyaknya warga yang ingin melakukan mudik dan pulang ke kampung halamannya.
“Mereka beranggapan penerapan PSBB di Gorontalo akan berakhir pada tanggal 17 Mei kemarin. Sehingga sudah bisa melakukan perjalanan ke Provinsi Gorontalo. Pemudik juga tidak tahu kalau PSBB di Gorontalo diperpanjang. Makanya dalam dua hari ini terjadi penumpukan massa dan kendaraan,” jelas Firtsya.
Karena aturan PSBB diperpanjang, kata dia, tidak ada pemudik yang diperbolehkan untuk melintas masuk wilayah Gorontalo.(luk)