Gorontalo, mimoza.tv – Provinsi Gorontalo menjadi salah satu dari 4 provinsi lainnya di Indonesia yang akan menerapkan Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro mulai 1 Juni 2021.
Terkait penerapan PPKM Mikro itu, Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan segala sesuatu sambil menunggu edaran dari Gubernur Gorontalo.
“sambil menunggu surat edaran dari gubernur sebagai Satgas Provinsi, saat ini kita tengah mempersiapkan segala sesuatu terkait kebijakan itu. Persiapan itu diantaranya telah melakukan rapat bersama instansi terkait, Dalam rapat itu kita membahas soal pemberlakuan jam kerja, pemberlakuan jam di pusat perbelanjaan, hingga di sektor transportasi, serta pengendalian Covid-19 di tingkat kelurahan, RT dan RW,” ucap Marten dalam keterangannya, Jumat (27/5/2021).
Sebelum pemberlakuan PPKM Mikro secara resmi ini lanjut Marten, sebenarnya Kota Gorontalo sendiri sudah memberklakukan dengan membentuk kelurahan tangguh yang saat ini sudah mencakup 34 kelurahan.
“Jadi tinggal kita tambah sekitar 26 kelurahan lagi, sehingga sudah mencakup keseluruhan kelurahan yang ada di Kota Gorontalo. Kami juga sudah mengalokasikan anggaran untuk itu, sehingga pekasanaan PPKM Mikro ini tinggal dilaksanakan secara teknis saja,” terang Marten.
Kepala BPBD Provinsi Gorontalo, Rusli Nusi menjelaskan, penerapan PPKM mikro dilakukan dengan pencegahan penularan COVID-19 berbasis RT atau akan difokuskan pada RT, RW, kelurahan, dan desa. Penetapan Gorontalo sebagai daerah penerapan PPKM, akan segera ditindak lanjuti dengan bupati dan walikota.
Demikian Testing (Pemeriksaan dini), Tracing (Pelacakan), dan Treatment (Perawatan) akan diperankan oleh RT dan satuan tugas (Satgas) lainnya.
Tercatat sejak tanggal 3 sampai dengan 26 Mei 2021, jumlah warga yang positif COVID-19 di Gorontalo meningkat sebanyak 44 orang atau 16 persen dari 275 spesimen yang diuji, sembuh 42 orang atau 95 persen, serta meninggal 2 orang.
Total warga yang positif sejak awal pandemi hingga 27 Mei 2021 mencapai 5.475 orang, dengan jumlah sembuh 5.248 orang atau 95,8 persen, meninggal 170 orang, dan masih dirawat berjumlah 57 orang.(luk)