Gorontalo, mimoza.tv – Jelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah yang tinggal sepekan, arus mudik di pelabuhan Gorontalo mulai dipadati oleh para pemudik. Lonjakan penumpang ini, dikarenakan pemudik lebih memilih jalur laut karena mahalnya tiket pesawat. Ratusan pemudik terlihat memadati pelabuhan Gorontalo, Senin sore (27/5/2019).
Dengan menggunakan KM. Sangiang, ratusan penumpang kapal ini akan berangkat dari Gorontalo menuju Luwuk Sulawesi Tengah-Kendari-Baubau Sulawesi Tenggara.
“Biasanya saya jika mudik ke kampung halaman, naik pesawat karena lebih cepat sampai ke tempat tujuan. Namun karna harga tiket yang naik 3 kali lipat, saya lebih memilih pulang lewat jalur laut yang harga tiketnya lebih terjangkau,” Ujar Ali Rajab salah satu penumpang KM. Sangiang tujuan kendari.
Untuk tiket penumpang kapal dari Gorontalo menuju Sulawesi Tenggara sendiri, dihargai Rp. 300.000 per orang dibandingkan dengan tiket pesawat yang bisa mencapai jutaan rupiah.
Dipelabuhan Gorontalo sendiri, ada 400 tiket penumpang yang disediakan oleh PT. Pelni untuk KM. Sangiang ini.
Sementara Dinas Perhubungan Gorontalo Dan pihak Otoritas Pelabuhan telah menambah sejumlah kapal perintis, untuk mengantisipasi membludaknya penumpang hingga mendekati leberan nanti.
“Alhamdulillah dibandingkan tahun lalu dimana pada H-15 kebawah mendekati lebaran tidak ada layanan dipelabuhan ini, tapi tahun ini dan beberapa hari kedepan akan ada pelayanan pelayaran untuk mengangkut para pemudik.”Jelas Jamal Nganro Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo.
KM. Sangian sendiri merupakan kapal terkahir penumpang dari Gorontalo menuju Kendari dan Bau-bau Sulawesi Tenggara.
Selanjutnya KM. Sangiang akan dijadwalkan kembali melayani penumpang pada 1 Juni 2019 mendatang, dengan tujuan Gorontalo-Bitung Sulawesi Utara.(luk)