Gorontalo, mimoza.tv – Hingga saat ini pemerintah tak henti-henti meminta warga masyarakat untuk banyak di dalam rumah dan tidak berkeliaran. Namun saja kenyataannya anjuran itu masih banyak dilanggar. Contoh dekat, belum lama ini aparat kepolisian mengamankan sekelompok anak muda dari dua kelurahan di Kota Gorontalo yang tengah pesta minuman keras. Padahal kondisi seperti itu dinilai rentan terhadap penularan virus corona yang masih menghantui Indonesia.
Terkait soal keteguhan hati untuk menghindari keramaian, masyarakat Indonesia diharapkan dapat ‘mencontoh’ cara Harun Masiku yang hingga kini tetap mampu bersembunyi dari pandangan warga sehingga tak diketahui keberadaannya.
“Coba tiru saja Harun Masiku yang hingga saat ini masih sakti bahkan lenyap dari peredaran. Semua sampai detik ini belum mampu mencari keberadaannya. Harusnya dalam menghadapi Covid-19 masyarakat juga sama seperti Harun Masiku, berdiam diri jauh dari keramaian,” ucap pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam, seperti dilansir RMOL, Senin (13/4/2020).
Meski demikian, Saiful Anam juga menilai, masyarakat juga tidak akan sanggup untuk terus menerus di rumah lantaran negara tidak mampu melindungi rakyatnya dari terkaman virus corona.
Sementara, bagi Harun Masiku, kemunculan pandemik virus corona ini justru memberinya keuntungan. Karena kerja aparat yang sedang memburunya menjadi mengendur.
“Kalau di (Harun Masiku) sih enak, sampai detik ini menghilang tak tau rimbanya. Mungkin dia malah bahagia dengan adanya penyebaran virus corona, karena aparat penegak hukum justru tidak fokus dalam pencariannya,” pungkas Saiful Anam.
Harun Masiku merupakan mantan Caleg PDIP yang kini jadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 9 Januari 2020 setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu anggota DPR RI terpilih 2019-2024 yang melibatkan Saeful Bahri, Agustiani Tio Fridelina, dan eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan.(luk)
Artikel ini sudah tayang di RIAU24.COM