Gorontalo, mimoza.tv – Pada masa transisi New Normal atau adaptasi kebiasaan baru yang telah diberlakukan oleh pemerintah saat ini, masyarakat yang peduli dengan penampilan diri sudah bisa menjalani perawatan kecantikan di klinik estetika. Sudah barang tentu, mereka yang ingin melakukan treatment tersebut, wajib mentaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Boy Satria berbagi cerita penanganan pelanggan yang melakukan treartmen kecantikan di masa pandemic corona.
Pimpinan di Natasha Skin Clinic Center Gorontalo ini menjelaskan, penanganan perawatan kecantikan di masa pandemic ini menggunakan protokol kesehatan.
“Sebelum wabah corona ini posisi empat ranjang tempat perawatan terpisa sekitar 1,5 meter. Setelah virus ini melanda, kita menerapkannya dengan protokol kesehatan yang berlaku. Dimana dari empat tempat ranjang perawatan itu, hanya dua yang bisa digunakan, dengan jarak waktu penggunaan satu ranjang dengan yang lainnya selama 90 menit,” ucap Boy saat diwawancarai wartawan ini, Rabu (8/7/2020).
Selain itu kata pria asal Padang, Sumatera Barat ini, sebelum digunakan utuk perawatan, ruang dan peralatan yang ada wajib di bersihkan dan di sterilkan dengan menggunakan cairan desinfektan.
“Kita hanya ingin memberikan jaminan bahwasanya jika ada masyarakat yang ingin melakukan perawatan di masa Covid-19 seperti ini, kadang menjadi pertanyaan mereka, aman apa tidak. Kita hanya ingin memastikan, untuk perawatan tersebut tetap mengikuti protokol yang telah diterapkan,” kata dia.
Selain ruang perawatan, ruang counter juga kata Boy tetap mengikuti protokol. Seperti tempat duduk yang di beri batasan. Setiap pelanggan yang masuk diwajibkan mencuci tangan atau menggunakan cairan sanitizer, serta diukur suhu tubuhnya menggunakan termo gun.
“Jika nanti ada pelanggan yang suhu tubuhnya melebihi batas, biasanya orangnya kita pisahkan dulu dalam catatan kitadalam artian tidak akan melakukan perawatan. Jangankan untuk perawatan, bahkan untuk konsultasi saja tidak kita layani. Kalaupun datang untuk pembelian produk, biasanya kita arahkan untuk delivery service. Produknya kita antar dengan gratis ongkos kirim,” ujar Boy.
Bahkan untuk pelanggan tetap pun kata dia, tidak ada pengecualian. Semuanya mengacu pada protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Meski tidak ada aturan yang datang ke klinik harus ada surat hasil rapid test, upaya pencegahan itu kata Boy mengacu pada aturan pemerintah.
“Untuk memberikan rasa amak kepada pelanggan, seluruh karyawan termasuk dokter disini juga kita rapid test semuanya. Dokter yang men-treatment juga menggunakan APD standar. Setiap dokter diwajibkan menggati sarung tangan setiap kali menangani. Bahkan ketika keluar ruangan dan memegang benda lain, maka dokter harus mengganti sarung tangan juga. Untuk therapies juga seluruhnya menggunakan APD. Menggunakan baju hazmat, atau di kita sebutannya beauty guard,” terang Boy.(luk)