Gorontalo, mimoza.tv – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo kembali merilis perkembangan ekonomi pada triwulan ke II tahun 2020. Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Herum Fajarawati dalam keterangannya mengungkapkan, perekonomian Gorontalo berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2020 mencapai Rp 10.206,85 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 6.970,92 miliar.
Ekonomi Gorontalo pada triwulan II tahun 2020 terhadap triwulan II-2019 (y-on-y) mengalami kontraksi atau pengerutan sebesar -0,27 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 14,83 persen sedangkan kontraksi terdalam dicapai kategori Transportasi dan Pergudangan sebesar -10,61 persen.
“Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 14,47 persen sedangkan konstraksi terdalam dialami oleh Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar minus 17,23 persen,” ucap Herum.
Lanjut dia, untuk triwulan II tahun 2020 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q), ekonomi Gorontalo mengalami kontraksi sebesar -3,77 persen. Dari sisi produksi, kontraksi terdalam dialami oleh kategori perdagangan besar dan eceran sebesar -11,39 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran kata dia, kontraksi disebabkan oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang mengalami kontraksi sebesar minus 6,42 persen.
“Dari sisi produksi, lapangan usaha pertanian, kehutanan, serta perikanan masih mendominasi struktur ekonomi Gorontalo pada triwulan II ini. Sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dengan kontribusi sebesar 60,37 persen,” jelas Herum.(rilis/luk)