Gorontalo, mimoza.tv – Sebagaimana kita ketahui bersama, pertambahan penduduk suatu daerah dan meningkatnya pola konsumsi masyarakat merupakan faktor utama yang menyebabkan laju produksi sampah terus meningkat. Tak terkecuali di Provinsi Gorontalo.
Untuk mengurangi produksi sampah, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Gorontalo menggelar sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi cairan multi fungsi (eco enzyme), yang diikuti oleh sekotar 50 peserta dari organisasi kewanitaan se Provinsi Gorontalo, Selasa (20/6/2023).
Ketua BKOW Provinsi Gorontalo, dr. Nurinda Rahim, M.Sc, dalam sambutannya saat membuka kegiatan mengatakan, bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2020 menaksir timbunan sampah di Indonesia sebesar 67,8 juta ton. Angka ini pun terus bertambah setiap tahunnya.
“Berdasarkan sifatnya, sampah ini ada dua jenis. Yang organik dan yang non organik. Jika keduanya bercampur menjadi satu di tempat pembuangan akhir atau TPA, maka ini akan menimbulkan dampak yang tidak baik terhadap lingkungan dan masyarakat,” ucap dr Nurinda.
Olehnya, melalui pelatihan pembuatan eco enzyme ini peserta bisa mempraktekkannya dilingkup keluarga maupun sekitar.
“Harapannya dengan adanya pelatihan ini semoga ini bisa dilakukan juga oleh ibu-ibu peserta. Karena cairan eco enzyme ini selain upaya kita untuk mengurangi sampah, di satu sisi merupakan cairan multi fungsi,” imbuhnya.
Sementara itu pegiat eco enzyme Gorontalo, Lukman Polimengo menjelaskan, Pada dasarnya, eco enzyme ini akan mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan ampas buah dan sayuran.
Kata dia, pengolahan sampah organik ini bisa menjadi salah satu cara untuk memanejemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk sesuatu yang sangat bermanfaat.
“Ketika kita menmbuat eco enzyme, maka sebenarnya kita telah mengurangi produksi sampah. manfaat eco enzyme ini sangat banyak. Bisa mengurangi gas rumah kaca dan mencegah efek rumah kaca yang berlebihan yang berujung pada pemanasan global. Cairan ini juga bisa digunakan untuk mengepel lantai, mencuci baju, mencuci sayuran dan buah dari pestisida yang masih menempel,” ujar Lukman.
Unsur enzim yang ada di cairan ini akan mengubah amonia menjadi nitrat (NO3), yakni hormon alami dan nutrisi untuk tanaman. Sementara itu, eco enzyme juga akan mengubah karbon dioksida menjadi karbonat (CO3) yang bermanfaat bagi tanaman laut dan kehidupan laut.
“Para ahli eco enzyme mengklaim, 1 liter larutan cairan organik ini bisa membersihkan hingga 1000 liter air sungai yang tercemar atau kotor. Jadi setiap kali kita mencuci menggunakan cairan ini, maka sebenarnya kita telah berkontribusi menjaga lingkungan,” tandasnya.
Penulis : Lukman.