Gorontalo, mimoza.tv – Meredanya banjir yang melanda sejumlah kelurahan di Kota Gorontalo dan ditengah pandemi covid -19 yang masih merebak, Babinsa Kodim 1304, dalam hal ini Koramil 02/Kota Selatan tetap melakukan aktivias berupa kegiatan teritorial di desa binaan masing-masing.
Bertempat di empat kelurahan yang berbeda masing-masing kelurahan Heledulaa Selata, Mo’odu, Padebuolo dan Kelurahan Ipilo, Kecamatan Kota Timur, Serma Abdul Anas Binol , Serda La Uru, Koptu Azhar Mahadi dan Sertu Sudjono melaksanakan kegiatan sosial berupa pendampingan penyaluran bantuan sembako dari pemerintah Kota melalui program JPS (Jaring Pengamanan Sosial), Rabu 17 Juni 2020.
Sebanyak 168 paket batuan untuk kelurahan Heledulaa Selatan, 367 paket untuk kelurahan Padebuolo, 325 paket untuk kelurahan Mo’odu dan 514 paket untuk kelurahan Ipilo itu diberikan kepada warga yang terdampak covid-19.
Tak hanya mendampingi saja, mereka juga turut dalam penyaluran ke rumah-rumah warga yang terdata sebagai penerima.
“Paket yang diberikan kepada warga ini berisi kebutuhan rumah tangga berupa beras 10 kg, minyak goreng 1 liter, telur 15 butir dan gula pasir 1 Kilo gram. Sebagai membawahi territorial, kita bantu pemerintah setempat dalam hal penyaluran Sembako ini kepada 1.374 KK di empat kelurahan,” ucap Babinsa Sujono.
Selain bersama pemerintah kecamatan dan keluraha, kata dia, penyaluran Sembako juga turut diikuti oleh anggota Babinkamtibmas serta Satpol PP
“Kegiatan pendampingan seperti ini adalah hal yang wajib dan sering kami laksanakan. Untuk itu saya mewakili Kodim 1304/Gorontalo dalam hal ini Dandim bersama Babinkamtibmas, menyampaikan rasa terimakasih kami kepada aparat pemerintah yang senantiasa selalu peduli akan kesejahteraan rakyat, yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dengan aman dan lancar sesuai yang direncanakan,”ungkap Sudjono.
Di tempat berbeda Babinsa Binol mengungkapkan, Sembako senilai Rp 200 ribu untuk masing-masing KK diwujudkan dalam bahan pokok kebutuhan rumah tangga berupa sembako.
“Alhamdulillah kegiatannya berjalan lancar dan aman. Berdasarkan data yang ada, tidak ditemukan identitas penerima bantuan yang ganda, dikarenakan pendataan dan pencatatan yang dilakukan oleh aparat kelurahan sesuai dengan jumlah KK, ” terang Binol.
Kata dia, terkait data penerima sembako dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sebelumnya pemerintah Kecamatan Kota Timur meminta agar data benar-benar divalidasi sebab pembagian itu sudah berdasarkan “by name by address”.(arj/rls)