Gorontalo, mimoza.tv – Perkumpulan Wartawan di Gorontalo mengimbau kepada masyarakat pengguna internet atau yang aktif bersosial media agar tidak menayangkan atau mengunggah konten gambar atau video peristiwa bunuh diri.
Ketua IJTI Gorontalo Eki Gani menuturkan jika, video atau gambar korban bunuh diri bukanlah konten untuk media sosial, bukan gagah-gagahan siapa yang menyiarkan langsung dari tempat kejadian perkara.
“Masalahnya konten tersebut dapat memicu tindakan orang melakukan hal serupa, sehingganya video atau gambar korban bunuh diri tidak layak untuk dipublikasikan di Media Sosial,” kata Eki Gani.
Ia menegaskan, wartawan di Gorontalo telah berkomitmen untuk tidak lagi memberitakan kejadian peristiwa bunuh diri di Gorontalo, sebagai upaya pencegahan tingginya angka bunuh diri di Gorontalo.
Sehingganya perlu pengertian dan perhatian bersama dengan masyarkat pengguna internet, untuk tidak lagi memposting atau share video/gambar kejadian bunuh diri.
“Sebaliknya, kami wartawan Gorontalo akan fokus pada konten edukasi cegah terjadinya bunuh diri,” jelasnya.
Hingga bulan Juli 2023, tercatat ada sekitar 25 kasus bunuh diri terjadi di Gorontalo, dengan rentan usia 13 hingga 70 tahun. (rls/luk)