Gorontalo, mimoza.tv – Video seorang penumpang yang meminta penumpang lainnya jangan mau di tes swab antigen saat tiba di Bandara Djalaludin Gorontalo, viral di sosial media, Kamis (30/9/2021).
Dalam video yang diunggah akun You Tube Ismet Ishak Channel itu, pria dengan mengenakan kaos lengan panjang dan kopiah keranjang warna coklat itu meminta penumpang lainnya untuk keluar dari tempat pengambilan bagasi, di ruang kedatangan bandara.
“Kasihan masyarakat. Ayo keluar, keluar. Tidak usah di swab. Masih berlaku PCR kalian 2 X 24 jam. Kita dibodohi. Kalau sudah 3 hari, monggo di swab lagi. Ini masih berlaku 2X24 jam. Kasihan sudah capek-capek masih di swab,” ucap pria dalam video, yang belakangan diketahui adalah Resvin Pakaya, Anggota DPRD Kabupaten Boalemo.
Dalam video berdurasi hampir 3 menit itu Resvin mengaku jika dirinya bagian dari pembuat Peraturan daerah (Perda).
“Kebetulan saya juga Bapem Perda, Bandan pembuat Peraturan Daerah. Saya berniat kemarin dari Makassar kalian-kalian ini. Terlalu lebay, Makassar, Surabaya, Jakarta, tidak ada yang kayak gini. Kasihan masyarakat. Bubar, bubar. Tidak usah swab. Kasih tau Rusli Habibie, saya Resvin Pakaya, Fraksi Nasdem Kabupaten Boalemo,” ucap Resvin sambil berjalan keluar dari ruang kedatangan.
Terkait dengan beredarnya video marah-marah itu Resvin mengkonfirmasi, benar dirinya dalam video tersebut.
Aleg Boalemo ini menjelaskan, dalam video itu dirinya menyampaikan, jika tes itu sudah lewat masa berlaku tes PCR selama 2 X 24 jam untuk persyaratan penerbangan, maka dipersilahkan untuk melakukan tes.
“Ini tes masih berlaku. Kok sampai di bandara kita disuruh tes antigen. Sementara kita berangkat di PCR. Saya sebagai wakil rakyat harus protes dong. Karena itu adalah bagian dari fungsi pengawasan saya,” ujar Revlin dihubungi di nomor selulernya 0822 9167 XXXX, Jumat (1/10/2021).
Pasca kejadian itu dirinya mengaku dilaporkan oleh pihak gugus tugas ke Polres Gorontalo.
“Wakil rakyat yang menindaklanjuti keluhan masyarakat kok dilaporkan. Tapi saya menghargai proses itu. Keberatan dan tidak, hanya saja kapasitas saya sebagai wakil rakyat yang menindaklanjuti apa yang menjadi keluhan masyarakat. Dan itu memang tidak sesuai dengan ketentuan, dimana orang yang tes PCR-nya masih berlaku kemudian di tes antigen. Sebagai wakil rakyat saya memprotes kebijakan itu,” tandasnya.
Terkait kejadian Aleg Boalemo yang marah-marah di Bandara Djalaludin itu, wartawan mimoza.tv menghubungi Kepala Dinas kesehatan Provinsi Gorontalom dr Yana Yanti Suleman, melalui nomor seluler +62 813-5608-XXXX, aktif namun tidak diangkat.
Pesan lewat aplikasi WhatsApp di nomor yang sama juga hingga berita ini tayang, tercentang dua namun belum di buka.
Pewarta: Lukman