Gorontalo, mimoza.tv – Upaya Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Gorontalo dalam mewujudkan ketahanan pangan hingga saat ini terus dilakuka. Hal ini dibuktikan dengan adanya sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Kota se Provinsi Gorontalo dalam mengendalikan inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Kepala KPwBI Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, dalam sambutannya saat kegiatan Soft Launching GNPIP Provinsi Gorontalo dengan Gerakan Masyarakat Batanam Rica Sendiri (Germas Batari) di Desa Buhu Kecamatan Telaga Jaya, menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Penjabat Gubernur Gorontalo bersama seluruh TPID kabupaten dan kota se Provinsi Gorontalo pada tahun 2022.
“Karena capaian inflasi tahun 2022 merupakan hasil kerja keras dan sinergi pengendalian inflasi dari kita semua melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan atau yang kita sebut GNPIP,” ucap Dian, Jumat (17/3/2023).
Ia menyampaikan, sepanjang tahun 2022 berbagai program GNPIP telah dilaksanakan,diantaranya; pelaksanaan operasi pasar dan pasar murah bersama, kerja sama antar daerah (KAD), serta gerakan tanam cabai rawit di pekarangan rumah dan kantor.
Bahkan, BI Gorontalo juga turut mendukung kegiatan GNPIP dalam bentuk penyaluran 4.200 bibit cabai rawit, fasilitasi KAD, melaksanakan gerakan pangan murah bersama OPD, pemberian bantuan alsintan dan digital farming, serta komunikasi kebijakan.
“Kita patut bersyukur karena tahun 2022 dapat dilalui dengan baik. Namun demikian The Game Is Not Over yet. Kita jangan dulu berpuas diri, tapi di tahun 2023 ini mari kita semua perkuat sinergi dan inovasi untuk ketahanan pangan dalam rangka pengendalian inflasi,” imbuhnya.
Disampaikannya juga, awal tahun 2023 ini inflasi Gorontalo tercatat meningkat dibandingkan akhir tahun 2022, yaitu sebesar 5,7 persen (yoy) pada bulan Februari. Berbagai tantangan dari sisi pangan bergejolak seperti beras, minyak goreng, dan cabai rawit berpotensi menyebabkan inflasi kedepan semakin tinggi.Tantangan lainnya dalam jangka waktu dekat ini adalah memastikan inflasi terkendali mendekati bulan Ramadan dan Idul Fitri.
Karena itu Dian mengajak semua pihak untuk melanjutkan aksi nyata demi stabilisasi harga dan ketahanan pangan melalui GNPIP.
“Semua pihak bersama-sama juga diharapkan untuk terus memantau harga-harga barang dan jasa yang ada di lapangan. Kami juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk melanjutkan gerakan tanam cabai rawit di rumah, dan berbelanja secara bijak dalam memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga,” ajak Dian.
Dian juga berharap, dengan soft launching GNPIP tahun 2023 ini, program-program yang dilakukan akan sukses, dan lebih sukses dari program tahun 2022, serta dapat mencapai sasaran inflasi tahun 2023 sebesar 3±1 persen.
Pada kesempatan yang sama juga, Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer memberikan apresiasi dan menyambut baik peluncuran GNPIP oleh KPwBI Gorontalo. Bahkan apa yang dilakukan oleh BI Gorontalo itu sejalan juga dengan program Pemprov, yakni nBerakan Masyarakat batanam Rica Sandiri atau Germas Batari.
Bahkan Stafsus di kemenpora ini juga berbagi cerita gabaimana susahnya menekan inflasi tahun 2022 lalu, dimana pedasnya cabai rawit di Gorontalo menembus angka Rp 120 per kilogram.
Namun demikian kata dia, selain program GNPIP dan Germas BATARI, pihaknya akan mengintensifkan lagi operasi pasar dan pasar murah, dimana bahan pangan pokok yang dijual murah itu rencananya berlangsung selama Ramaddan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
Pewarta : Lukman.