Kota Gorontalo, mimoza.tv – Akademisi Universitas Negeri Gorontalo Yulianto Kadji, mengkritisi sistem zonasi yang diterapkan Dinas Pendidikan dalam penerimaan peserta didik baru. Yulianto menilai sistem tersebut banyak terdapat kelemahan, dan terkesan terburu-buru untuk penerapannya.
Penerepan sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2017-2018, menuai kritikan dari akademisi dilingkuangan Universitas Negeri Gorontalo.
Akademisi UNG Profesor Yulianto Kadji mengatakan, peraturan menteri pendidikan kebudayaan nomor 17 tahun 2017, yang mengatur tentang sistem penerimaan peserta didik baru dinilai bermasalah dalam tatanan implementasinya.
“Dimana Dinas Pendidikan terkesan terburu-buru dalam penerapan sistem zonasi tersebut, bahkan tidak ada sosialisasi terlebih dahulu. Yakni melalui komunikasi persuasif dengan orang tua siswa, pihak sekolah, dan siswa itu sendiri,” ujar dia.
Bahkan dia juga mengatakan, kelemahan dari sistem ini juga pihak sekolah tidak lagi mempunyai hak dan kewenangan, untuk menyeleksi lulus tidaknya peserta didik baru tersebut.
Yulianto meminta kepada Dinas Pendidikan untuk mengkaji kembali aturan baru tersebut, yang sangat dinilai lemah dan masih banyak memiliki kekurangan. (fzl)