Gorontalo, mimoza.tv – Penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan mendapat tanggapan dari Yurikjo kamaru. Anggota DPRD Provinsi Gorontaloi tersebut menilai, penanganannya harus komperhensif, karena penyebabnya dari minuman keras.
“Kami mendapatkan informasi, rata-rata penyebabnya itu pengaruh dari minuman keras. Oleh karena itu kami di Komisi 1 sangan konsen untuk penanganan masalah miras ini,” jawab Yuriko saat diwawancarai Rabu (8/1/2020).
Lanjut politisi NasDem ini, Gorontalo yang dikenal dengan filosofi “Adat bersendikan Sarah, dan Sarah bersendikan Kitabullah, namun daerah ini masuk dalam 5 besar sebagai pengkonsumsi miras.
“Ini kan hal yang sangat naif bagi kita masyarakat Gorontalo dengan fundamentalis dan religiusnya masyarakat kita yang sangat luar biasa. Tetapi hal yang terjadi yakni, miras yang seharusnya dilarang dalam agama dan dilarang dikonsumsi berlebihan melalui mekanisme perundang-undangan,” jelas Yuriko.
Perang dalam memerangi miras tersebut kata Yuriko, tidak serta merta menyalahkan juga pihak keamanan dan pemerintah. Menurutnya, hal tersebut bisa juga dari skala terkecil.
“Saya selalu berfikir dari skala kecil, yakni skala keluarga dan lingkungan. Ketika kita mampu memperjuangkan keamanannya dari lingkungan keluarga terhindar dari miras, maka ini sebenarnya membantu pemerintah dan pihak aparatur negara,” jelas dia.
Dirinya mengatakan juga, hingga saat ini pihaknya belum tau berapa besar jumlah miras yang masuk Gorontalo.
“Yang kita tau jumlahnya tersebut merupakan barang hasil tangkapan oleh kepolisian. Tetapi secara total berapa yang masuk kita tidak tau. Sehingga sulit sekali mengukur seberapa banyak jumlah masyarakat yang mengkonsumsi miras. Kalau kita tau jumlahnya, maka akan ada persentasi satu orang itu ketika dia akan minum, berapa liter atau botol yang dia konsumsi, sampai dia tidak bisa minum miras tersebut,” pungkasnya.(luk)