Gorontalo, mimoza.tv –Terdakwa kasus dugaan korupsi terkait program hibah Sambungan Air Minum Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (SR-MBR) Perumda Tirta Bulango, Yusar Laya, meminta agar Majelis Hakim memerintahkan jaksa penuntut umum (JPU) untuk segera menetapkan status tersangka terhadap mantan Bupati Bone Bolango, Hamim Pou.
Hal itu disampaikan Yusar saat memberikan kesaksian terhadap dua terdakwa lainnya masing-masing; MHR, dan HH selaku konsultan.
Dihadapan Majelis Hakim ia mengaku merasa menyesali atas apa yang terjadi pada dirinya saat ini, dan berharap bahwa Hamim Pou segera dijadikan tersangka pada kasus ini.
“Penyesalan saya adalah, kenapa saya terlalu loyal kepada pimpinan dan apa lagi dirinya (baca: Hamim Pou) tidak mengakui turut menikmati aliran dana ini. Maka satu harapan saya, agar Hamim Pou segera dijadikan tersangka dalam pusaran kasus ini yang mulia,” ucap Yusar.
Menanggapi atas harapan terdakwa Yusar Laya, Majelis Hakim berpendapat bahwa semuanya akan dipertimbangkan.
“Sebagai hakim, saya baru satu kali menetapkan saksi menjadi tersangka lewat penyidik. Dalam kasus ini kita lihat saja kedepanya,” kata Hakim Ketua Effendy Kadengkang, S.H., M.H. (DM).
Dalam pertanyaan krusial dari Majelis Hakim, jaksa penuntut umum (JPU), dan pengacara terdakwa, Yusar Laya mengungkapkan aliran duit ke oknum pegawai Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Daerah (BPKP) senilai Rp. 20 juta. Kejutan lainnya adalah keterlibatan nama mantan Bupati Bone Bolango, Hamim Pou, dalam skandal ini.
Ia bahkan mengaku punya peran dalam pendanaan untuk mengamankan kasus Bansos Bone Bolango yang menjerat Hamim Pou. Pengakuan ini sejalan dengan kesaksian eks Camat Tilongkabila, Marten Hunawa, dan Irwan Bempa, Tim Kerja Bupati, yang memberikan keterangan sebelumnya di persidangan.
Namun, yang membuat pernyataan Yusar semakin menarik adalah pengakuannya sebagai orang yang paling dekat dengan Hamim Pou. Dengan nada tegas, Yusar menyebut dirinya sebagai orang paling loyal terhadap Hamim Pou. Dalam ungkapannya, ia bahkan menyamakan dirinya sebagai pemimpin dalam situasi yang diibaratkan seperti keberadaan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Bone Bolango.
“Saya orang paling dekat dengan Hamim Pou. Saya ini orang paling loyal terhadap pimpinan. Ibarat kata kalau ada Partai Komunis Indonesia (PKI) di Bone Bolango, maka saya adalah pimpinanya dan Hamim Pou atasan saya, maka saya terdepan membela beliau,” tegas Yusar.
Penulis : Lukman.