Kab.Gorontalo, mimoza.tv – Sepertinya perkara gugat – menggugat di Gorontalo saat ini masih hangat di perbincangkan. Di Kota Gorontalo ada pasangan Marten Taha dan Budi Doku (MADU) yang harus berurusan dengan pihak Pengadilan Negeri (PN) Kota Gorontalo lantaran digugat oleh Fadel Mohammad pada beberapa waktu lalu.
Sekarang giliran pasangan Nelson Pomalingo dan Fadli Hasan (NAFAS) yang digugat 13 Milyar rupiah, oleh Zainudin Hasan. Gugatan tersebut tak lain terkait hutang piutang Pilkada di Kabupaten Gorontalo, yang berlangsung pada tahun 2015 silam.
Saat ditemui, mantan Bupati Pohuwato Zainudin Hasan, membenarkan adanya gugatan yang telah ia layangkan ke pengadilan. Zainudin menjelaskan, sebenarnya dirinya malu untuk mengungkapkan hal tersebut. Pasalnya Nelson ini tak lain merupakan kerabat dekatnya, sedangkan Fadli adalah anak kandungnya.
Menurutnya, persoalan tersebut bukan saja menyangkut persoalan pemakzulan terhadap Wakil Bupati Gorontalo, melainkan ini sebelumnya telah direncanakan. Sebab pada masa pencalonan kemarin, Nelson momohon agar anaknya bisa mendampinginya menjadi wakil pada Pilkada kemarin.
“Nelson meminta kepada saya, agar pilkada tersebut difasilitasi, karna dia tidak punya uang. Dan semua saya penuhi, hingga saat ini semua dana yang keluar itu ada rincian dan buktinya. Namun hingga saat ini, uang tersebut belum dibayarkan,” kata Zainudin.
Zainudin juga menambahkan, yang digugat tersebut bukan saja Nelson Pomalingo, akan tetapi anaknya pun juga ikut digugat (Nafas). Pasalnya uang senilai 13 Miliar rupiah tersebut nyata dan ada bukti pengeluaranya untuk biaya Pilkada.
“Bahkan saya siap, jika saya dilaporkan telah melakukan pencemaran nama baik. Dan ini menurut saya sangat bagus, karena gugatan ini saya ajukan pada dasarnya karena dana yang telah dikeluarkan dalam pilkada tersebut, hingga kini belum juga dilunasi oleh pasangan NAFAS,” tutupnya. (fpr)