Selasa, Juni 3, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV

JAPESDA: Banjir di Gorontalo Akibat Laju Kerusakan Hutan

by Lukman Polimengo
Juli 9, 2020
Reading Time: 3 mins read
237 3
A A
0
Jembatan Molintogupo yang menghubungkan Kecamatan Suwawa Tengah dengan Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango, putus diterjang derasnya aliran air Sungai Bone, Kamis (11/6/2020).

Jembatan Molintogupo yang menghubungkan Kecamatan Suwawa Tengah dengan Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango, putus diterjang derasnya aliran air Sungai Bone, Kamis (11/6/2020).

Share on FacebookShare on WhatsappShare On Twitter

Gorontalo, mimoza.tv  – Tak sampai sebulan, dua kali bencana banjir besar menerjang beberapa wilayah di Provinsi Gorontalo. Di Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo, banjir terjadi pada hari Kamis 11 Juni 2020. Jumlah warga terdampak yang tercatat di Bone Bolango  sebanyak 8.867 jiwa. Sedangkan Kota Gorontalo sebanyak 15.083. Total keseluruhan sebanyak 23.950 jiwa.

Banjir susulan kembali terjadi pada tanggal 3 Juli 2020 di wilayah yang sama serta berdampak di sejumlah tempat di Kabupaten Boalemo. Akhir tahun 2018 silam, banjir bandang pernah menerjang Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara. Saat itu, banjir diakibatkan oleh meluapnya sungai Alo-Pohu. Banjir, seperti menjadi ritual tahunan bagi Provinsi Gorontalo.  

Banjir kali ini akibat intesitas hujan yang cukup tinggi hingga menyebabkan meluapnya sungai Bone, serta rusaknya wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) di Provinsi Gorontalo. Namun Jaringan Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (JAPESDA) Gorontalo mencatat, persoalan utama banjir tahunan di Gorontalo adalah laju kerusakan hutan atau deforestasi.

Baca juga

Berita Foto: Mengenal dan Menjaga Ekosistim Laut Torosiaje, Perkumpulan JAPESDA Gelar Mewarnai

Jumat Berkah, Jalasenastri Lanal Gorontalo Gelar Baksos Untuk Korban Bencana Alam

Direktur JAPESDA, Nurain Lapolo dalam rilisnya kepada media ini mengungkapkan, kehadiran konsesi perusahaan ekstraktif seperti pertambangan dan perkebunan, ikut memberikan sumbangsih besar terhadap deforestasi di Gorontalo. Data dari Badan Pusat Statistik tahun 2016, terdapat 24 izin pertambangan bahan mineral, yang terdiri dari 21 Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan 3 izin Kontrak Karya (KK).

“Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 325/Menhut-II/2010, luas hutan di Provinsi Gorontalo adalah 824.668 hektare, dan tutupan lahan dengan tingkat deforestasi 17 persen. Sementara data dari Forest Watch Indonesia, luas hutan di Gorontalo pada tahun 2016 adalah 714.031 hektare. Dengan demikian selang 6 tahun terjadi pengurangan luasan sebesar 110.367 hektare atau 13 persen akibat deforestasi,” beber Nurain dalam rilisnya, Rabu (8/7/2020).

Selain itu kata dia, data dari Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2017-2018, pada kategori deforestasi Hutan Lindung (HL): luas hutan lindung yang hilang seluas 1009,1 hektar dan Gorontalo berada pada peringkat ke-13 di Indonesia (Deforestasi Indonesia Tahun 2017-2018, KLHK 2019).

Dari 490.996.29 hektar lahan di Wilayah Sungai Limboto-Bolango-Bone (beberapa sungai besar yang sering meluap sehingga mengakibatkan banjir), 50.513.29 atau 10 persen di antaranya dalam kondisi baik.

“Artinya, ada sekitar 90 persen lahan (dalam dan luar kawasan hutan) di wilayah itu yang rusak atau dalam kondisi kritis. Selain kerusakan di area hulu, sungai-sungai yang di Provinsi Gorontalo juga dalam kondisi tidak baik,” ungkapnya.

Lanjut dia, berdasarkan data dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) Bone Bolango, dari 520 daerah aliran sungai (DAS) yang ada di Provinsi Gorontalo, hanya 27 DAS yang masih masih dipertahankan (kondisi baik). Sementara, 493 atau 94 persen DAS lainnya, sedang dipulihkan; dengan kata lain, kondisinya kritis. (BPDASHL, 2019)

Atas persoalan tersebut pihaknya memberikan rekomendasi kepada Pemerintah, pihak swasta/perusahaan dan masyarakat pada umumnya, sebagai berikut:

1. Segera evaluasi konsesi perizinan bagi perusahaan ekstraktif seperti pertambangan, perkebunan sawit, dan Hutan Tanaman Industri (HTI).

2. Pemerintah harus melakukan perbaikan kawasan hutan dan lahan yang telah rusak parah, serta melakukan evaluasi keberhasilan dan kegagalannya.

3. Pemerintah harus menindak tegas pelaku dan korporasi perusak kawasan hutan dan lahan, seperti perusahaan yang mengubah fungsi hutan menjadi perkebunan dan pertambangan, pertanian, serta peruntukkan lainnya.

4. Mendesak pemerintah untuk memperhatikan nasib warga yang menjadi korban banjir di tengah pandemik Covid 19, dengan melakukan distribusi pangan yang adil di semua wilayah yang terdampak banjir di Provinsi Gorontalo. 

5. Menghimbau kepada warga yang berada di lokasi rawan banjir untuk tetap terus waspada terhadap banjir susulan, dan tetap terus menjaga kesehatan.(rls/luk)

Tags: Banjir GorontaloJapesdaKerusakan hutan

Berita Terkait

Berita Foto: Mengenal dan Menjaga Ekosistim Laut Torosiaje, Perkumpulan JAPESDA Gelar Mewarnai

November 23, 2021

Jumat Berkah, Jalasenastri Lanal Gorontalo Gelar Baksos Untuk Korban Bencana Alam

November 12, 2021
Aneka sampah yang dikumpulkan komunitas penyelam di perairan Wisata Hiu Paus Botubarani. Kegiatan yang digagas Jaringan Advokasi Pengelolaan Suber Daya Alam (JAPESDA) ini dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup yang jatuh setiap tanggal 5 Juni.

Lewat Aksi Beach Clean, Japesda Tegaskan Laut Bukan Tempat Sampah Raksasa

Juni 7, 2021

Peringati Hari Lingkungan Hidup, Japesda Gorontalo Gelar Bersih-bersih di Botubarani

Bahas Banjir di Gorontalo, JAPESDA Gelar Webinar

Bantu Warga Terdampak Banjir, Lanal Gorontalo Salurkan Bantuan

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Index Berita
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Sosial Budaya
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kabar Kampus
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Sekitar Kita
    • Unik
No Result
View All Result

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Go to mobile version