Gorontalo, mimoza.tv – Aroma ketidakpuasan menyeruak dari Gorontalo usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Bank SulutGo (BSG) yang digelar di Manado pada Rabu (9/4). Dalam keputusan kontroversial tersebut, perwakilan Gorontalo didepak dari jajaran komisaris BSG—sebuah langkah yang memicu reaksi keras dari tiga kepala daerah di Provinsi Gorontalo.
Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea, Bupati Gorontalo Sofyan Puhi, dan Bupati Boalemo Rum Pagau, kompak menyatakan akan menarik seluruh penyertaan modal dan kas daerah mereka dari BSG. Ketiganya menilai keputusan tersebut mencederai semangat kebersamaan dan mengabaikan kontribusi Gorontalo sebagai salah satu pendiri bank tersebut.
Adhan Dambea: “Tak Ada Penghargaan untuk Gorontalo”
Adhan Dambea menyebut keputusan RUPS sebagai bentuk pelecehan terhadap peran Gorontalo dalam sejarah berdirinya BSG. Menurutnya, Kota dan Kabupaten Gorontalo adalah entitas awal yang turut membidani lahirnya bank tersebut. Pemkot Gorontalo sendiri memiliki saham sebesar 2,70 persen.
“Saya akan segera menarik modal kami dari BSG dan memindahkannya ke bank lain, termasuk BUMN, karena Gorontalo tidak lagi dihargai,” tegas Adhan. “Dari awal hanya ada dua wilayah di Gorontalo: Kota dan Kabupaten. Keduanya adalah pendiri BSG dan diberi status pesaham tipe A. Tapi kini suara kita diabaikan,” ujarnya.
Sofyan Puhi: “BSG Tak Lagi Cerminkan Keterwakilan Gorontalo”
Nada serupa dilontarkan Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi. Ia mengaku kecewa dengan sikap RUPS yang hanya mengakomodasi kepentingan Sulawesi Utara, tanpa mempertimbangkan masukan dari Gorontalo.
“Kita sudah bulatkan sikap. Semua dana kita tarik, baik itu ADD, dana transfer, dan lainnya. Kita pindahkan ke bank lain,” tegas Sofyan. Ia menyayangkan hilangnya representasi Gorontalo dalam jajaran komisaris BSG, padahal nama bank itu sendiri mencantumkan “Gorontalo”.
“Kalau tidak dianggap, untuk apa kita bertahan?” imbuhnya. Pemerintah Kabupaten Gorontalo sendiri tercatat memiliki 2,05 persen saham di BSG, senilai Rp 25,8 miliar.
Rum Pagau: Dorong Pembentukan Bank Daerah Gorontalo
Sikap serupa juga ditunjukkan oleh Bupati Boalemo, Rum Pagau. Ia menyebut keputusan RUPS mencederai prinsip kolektivitas yang selama ini dibangun bersama antara Gorontalo dan Sulawesi Utara.
“Saya telah menyuarakan agar Gorontalo tetap memiliki wakil di komisaris dan direksi, tapi kenyataannya malah dikeluarkan,” ungkapnya. Sebagai bentuk protes, Rum memastikan seluruh kas daerah Boalemo akan segera dipindahkan dari BSG.
Bahkan, Rum mendorong agar seluruh kepala daerah di Gorontalo bersatu mendirikan bank daerah sendiri. Ia menyebut nama tokoh nasional Sandiaga Uno sebagai salah satu sosok yang layak dilibatkan.
“Kalau seluruh pemegang saham diisi oleh putra-putri Gorontalo, saya yakin kita bisa berdiri sendiri. Pak Sandiaga orang perbankan. Saya yakin beliau mau dan mampu,” kata Rum dengan penuh optimisme.
Gejolak Belum Usai
Keputusan tiga kepala daerah ini membuka babak baru dalam hubungan antara Gorontalo dan Bank SulutGo. Di tengah ketegangan yang terus memanas, wacana pembentukan Bank Daerah Gorontalo tampaknya akan menjadi bola salju yang menggelinding cepat—mencerminkan kian menipisnya kepercayaan terhadap BSG sebagai lembaga keuangan bersama.
Penulis : Lukman.