Gorontalo, mimoza.tv – Ti dari Balai Arkeologi Sulawesi Utata yang tengah melakukan riset di kawasan Benteng Kota Mas, Kwandang, Gorontalo Utara, menemukan sumur tua dan sejumlah struktur, Jumat (25/6/2021).
Tim penelitian yang dipimpin oleh Irna Saptaningrum ini melakukan penggalian tidak jauh dari reruntuhan bastion bersudut 8, yang merupakan bangunan masa kolonial.
“Tim kita yang terdiri dari berbagai keahlian ini menemukan sumur tua berdiameter 2,8 meter yang terbuat dari batu,” kata Irna dalam rilisnya kepada wartawan media ini.
Irna Saptaningrum menjelaskan, dari informasi lama disebutkan bahwa Benteng Kota Mas merupakan benteng batu yang luas, dimana dindingnya tersusun dari batu karang dengan tebal satu depa, sedangkan tingginya mencapai empat hasta.
Sementara rumah petinggi, pos jaga, gudang, dan permandian yang ada di dalam benteng kata dia, terbuat dari batu karang, dimana masyarakat yang tinggal di luar benteng membangun rumah dari kayu atau bambu.
“Kita dari tim arkeolog terus berpacu dengan waktu untuk mengungkap sedikit demi sedikit keberadan benteng tua yang tinggal reruntuhan ini. Masih ada waktu untuk terus menggali, semoga ada temuan-temuan menarik di sini,” ujar Irna.
Senada dengan Irna, Agus Tri Hascaryo, seorang Geo-arkeolog yang juga anggota tim peneliti menambahkan, bahan struktur sumur sebagian besar dari terumbu karang, ada juga andesit. Temuan sumur dan sejumlah struktur ini kata Agus, semakin memberi informasi tentang Benteng tersebut.
“Kita sudah menghabiskan waktu sepekan melakukan ekskavasi. Jadi masih ada waktu sepekan lagi untuk menuntaskan penggalian,” ucap Agus.
Dijelaskannya juga, Benteng Kota Mas merupakan benteng batu yang berada di tepi pantai. Benteng ini diduga dibangun oleh bangsa barat untuk mengamankan jalur pelayaran utara.
Balai Arkeologi Sulawesi Utara sambung Agus, memiliki wilayah kerja 3 daerah, yakni Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo.(rls/luk)