Gorontalo, mimoza.tv – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Gorontalo kembali memicu bencana longsor di ruas Jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR). Peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 28 Juli 2025, sekitar pukul 16.20 Wita, tepatnya di Desa Isimu Utara, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo.
Material longsor berupa tanah dan lumpur menutup seluruh badan jalan, membuat jalur penghubung strategis antara Kota Gorontalo dan wilayah utara itu tidak bisa dilalui sama sekali oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Longsor dipicu oleh tanggul atau sering yang tidak mampu lagi menahan beban tanah, sehingga tebing di sisi jalan tersebut runtuh,” ujar salah satu petugas di lokasi kejadian.
Sejumlah pengendara yang terlanjur menuju jalur tersebut terpaksa putar balik dan mencari jalan alternatif. Hingga pukul 17.00 Wita, jalan masih belum dapat dilalui, dan warga diminta untuk tidak memaksakan melintasi titik longsor tersebut.
Meski tidak ada korban jiwa atau kerugian material, potensi longsor susulan masih sangat mungkin terjadi, mengingat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.
“Kami sudah koordinasi dengan pemerintah setempat dan BPBD untuk penanganan lebih lanjut. Warga diminta waspada dan menghindari jalur ini sementara waktu,” ujar petugas lainnya di lapangan.
Catatan Kritis tentang Jalan GORR
Jalan GORR atau Gorontalo Outer Ring Road merupakan proyek jalan nasional yang diresmikan sebagai solusi kemacetan dan konektivitas antarwilayah. Namun, sejak dibuka, jalur ini kerap menelan korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas, serta rawan longsor karena kontur tebing yang belum tertata secara maksimal.
Beberapa titik di ruas ini, terutama yang melintasi kawasan perbukitan seperti Tibawa dan Isimu, memiliki kemiringan ekstrem dan minim pagar pengaman. Ditambah lagi dengan drainase yang buruk, membuat kawasan ini langganan bencana saat musim hujan.
Warga pun berharap pemerintah daerah dan pusat tak sekadar menjadikan GORR sebagai jalan alternatif, tetapi juga mengutamakan aspek keselamatan dan mitigasi bencana di setiap segmennya.
Penulis: Lukman.