JAKARTA, mimoza.tv — Di tengah derasnya arus disrupsi media, PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) justru melaju kencang. Sepanjang 2024, perusahaan media yang dikenal kritis ini berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan signifikan dan lonjakan laba bersih hingga 44 persen.
Yang menarik, pertumbuhan itu bukan hanya dari lini digital. Sirkulasi cetak Tempo justru ikut menanjak—sebuah anomali positif di era dominasi konten daring.
“Naiknya sirkulasi ini adalah buah dari kepercayaan pembaca dan komitmen kami menjaga mutu jurnalisme,” kata Direktur Utama TMPO, Arif Zulkifli, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Gedung Tempo, Selasa (27/5/2025).
Tempo mencatat pendapatan sebesar Rp253,78 miliar tahun lalu, naik 17,07 persen dari tahun sebelumnya. Laba bersih pun naik dari Rp1,51 miliar menjadi Rp2,18 miliar. Dua sumber utama pertumbuhan datang dari sirkulasi media dan unit bisnis digital yang terus dikembangkan.
Dua Mesin Pertumbuhan: Cetak dan Digital
Selama 2024, pendapatan dari sirkulasi cetak Tempo tumbuh 13 persen. Di sisi lain, sirkulasi digital mencatatkan lonjakan 43 persen. Kombinasi ini menjadi bukti bahwa strategi penyatuan brand—antara Majalah, Koran, dan Tempo.co—berjalan di jalur yang tepat.
“Biasanya kalau digital naik, cetak turun. Tapi 2024 menunjukkan keduanya bisa naik bersama. Ini berkat jurnalisme yang diapresiasi,” ujar Arif.
Strategi single brand yang mulai diimplementasikan sejak November 2024 juga menunjukkan hasil awal yang menjanjikan. Memasuki triwulan I 2025, sirkulasi digital kembali tumbuh 32 persen.
Bisnis Digital Kian Kokoh
Lini bisnis digital Tempo kini ditopang oleh tiga kekuatan: TV Tempo, Tempo Data Science, dan Tempo Institute. TV Tempo aktif memproduksi dokumenter dan siniar populer seperti Bocor Alus Politik dan Jelasin Dong!. Tempo Data Science mengembangkan layanan riset berbasis AI, sedangkan Tempo Institute memperluas pelatihan jurnalisme profesional.
Tempo juga terus berinovasi secara teknologi—mulai dari fitur text-to-voice, situs bilingual, hingga transformasi model langganan digital. Tak hanya itu, Tempo menjalin kolaborasi dengan mitra internasional dan mendapat dukungan dari International Fund for Public Interest Media (IFPIM) untuk memperkuat ekosistem media lokal bersama AMSI.
Investasi SDM dan Penunjukan Direktur Digital
Selain teknologi, Tempo berinvestasi besar pada SDM. Selama 2024, perusahaan merekrut 74 karyawan baru, terutama di bidang pemasaran, redaksi, produksi, dan TI.
RUPST Tempo juga menetapkan dua direktur baru: Ade Liesnasari (pemasaran) dan A.A. Gde Bagus Wahyu Dhyatmika, yang secara khusus ditunjuk sebagai Direktur Transformasi Digital. Penunjukan ini menandai keseriusan manajemen dalam memperkuat lini bisnis masa depan.
“Ke depan, kami akan terus memperluas platform digital, menjalin kolaborasi strategis, dan menjaga independensi redaksional sebagai fondasi utama,” tegas Arif.
Dengan visi sebagai clearing house of information, Tempo menegaskan kembali komitmennya menjaga informasi tetap bersih dari hoaks dan clickbait, serta menjadi garda terdepan jurnalisme yang berdampak. (rls/luk)