Gorontalo, mimoza.tv – Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo, Tonny Uloli-Marten Taha, mendominasi hasil survei terbaru Lembaga Kajian Politik Indonesia (LKPI) untuk Pilkada Gorontalo 2024. Pasangan nomor urut 1 ini unggul dengan tingkat elektabilitas tertinggi, mengungguli tiga pasangan calon lainnya.
Berdasarkan survei Top of Mind, jika pemilihan digelar saat ini, Tonny-Marten memperoleh 38,3%, jauh di atas pasangan Gusnar Ismail-Idah Syahidah (GAS) yang hanya meraih 26,2%. Posisi berikutnya ditempati Nelson Pomalingo-Kris Wartabone (10,9%), diikuti Hamzah Isa-Abdurahman Bahmid (3,4%). Sebanyak 21,2% responden tidak memberikan jawaban.
Dalam simulasi pertanyaan tertutup, elektabilitas Tonny-Marten meningkat menjadi 45,2%, disusul GAS dengan 28,6%. Nelson-Kris dan Hamzah-Abdurahman masing-masing memperoleh 14,8% dan 4,2%, sementara 7,2% responden tetap tidak memilih.
“Pasangan Tonny-Marten juga memiliki pemilih kuat (strong voters) sebesar 40,1%, jauh lebih tinggi dibandingkan Gusnar-Idah yang hanya memiliki 21,3% strong voters. Sementara swing voters untuk Tonny-Marten hanya 5,1%, lebih rendah dibandingkan GAS yang mencapai 7,3%,” ujar Togu Lubis, perwakilan LKPI, Ahad (17/11/2024).
Program dan Visi-Misi Jadi Daya Tarik
Survei juga mengukur persepsi masyarakat terhadap program dan visi-misi keempat paslon. Tonny-Marten dinilai paling realistis dan disukai oleh 87,6% responden. Di posisi kedua, program GAS disukai oleh 66,2%, disusul Nelson-Kris (64,7%) dan Hamzah-Abdurahman (49,8%).
Togu menjelaskan, survei ini melibatkan 1.800 responden dari enam wilayah di Gorontalo dengan margin of error ±2,31% dan tingkat kepercayaan 95%. Responden dipilih menggunakan metode multistage random sampling, dengan data dikumpulkan melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner dan simulasi surat suara.
Faktor Keterpurukan GAS
Pengamat politik Dedi Rohman menyebut elektabilitas rendah Gusnar-Idah berkaitan dengan penilaian publik terhadap kinerja suami Idah, Rusli Habibie, selama dua periode menjabat Gubernur Gorontalo.
“Selama kepemimpinan Rusli, angka kemiskinan ekstrem di Gorontalo mencapai 2,44%, dengan total penduduk miskin 14,57%. Provinsi Gorontalo bahkan masuk dalam lima besar termiskin di Indonesia,” ungkap Dedi.
Masalah lain, lanjutnya, meliputi tingginya angka stunting, inflasi yang membebani masyarakat, serta keluhan kesehatan tertinggi kedua secara nasional (35,85%). “Situasi ini menciptakan tantangan besar bagi calon pemimpin baru Gorontalo untuk memenuhi harapan masyarakat akan perubahan,” tambah Dedi.
Sebaliknya, Marten Taha yang menjadi pendamping Tonny Uloli dianggap berhasil sebagai Wali Kota Gorontalo, dengan tingkat kemiskinan ekstrem terendah sebesar 0,47%. “Keberhasilan Marten menjadi faktor signifikan yang mendorong tingginya elektabilitas paslon nomor 1,” pungkas Dedi.
Dengan hasil survei ini, pasangan Tonny Uloli-Marten Taha kian memperkuat posisinya sebagai kandidat terkuat di Pilkada Gorontalo 2024.(rls/luk)