Gorontalo, mimoza.tv – Sistem pembayaran nontunai di Provinsi Gorontalo pada Triwulan I‑2025 mencatat nilai transaksi hingga Rp2,18 triliun, tumbuh 4,17 persen (yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu.
Menurut Buku Laporan Perekonomian Gorontalo Mei 2025, Kepala Perwakilan BI Provinsi Gorontalo, Bambang Satya Permana, menyampaikan bahwa transaksi melalui BI‑RTGS mendominasi pangsa nominal sebesar 79,83 persen atau setara Rp1,74 triliun, diikuti oleh SKNBI sebesar 20,17 persen atau Rp441,01 miliar Bank Indonesia+2Bank Indonesia+2.
“Pertumbuhan transaksi nontunai ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo yang mencapai 6,07 persen (yoy)—lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya,” ujar Bambang dalam laporan resmi tersebut Berita Gorontalo Province+8Bank Indonesia+8Bank Indonesia+8.
Optimalisasi Penukaran ULE dan Distribusi Uang Kartal
Pada periode yang sama, Kantor Perwakilan BI Gorontalo mencatat net outflow uang kartal sebesar Rp214,01 miliar. Ini menandakan tingginya permintaan masyarakat terhadap uang tunai meski transaksi digital semakin populer Bank Indonesia+8Bank Indonesia+8Bank Indonesia+8.
Bambang menegaskan, “BI terus mengoptimalkan layanan setoran dan bayaran perbankan, serta mengoperasikan kas keliling untuk memperluas distribusi Uang Layak Edar (ULE) hingga ke pelosok Gorontalo” Bank Indonesia+2Bank Indonesia+2.
Pada triwulan I-2025 juga dilakukan pemusnahan 2.012.780 bilyet Uang Tidak Layak Edar (UTLE), sementara ditemukan hanya tiga lembar uang palsu, angka yang tetap dalam batas kendali BI Antara Gorontalo+5Bank Indonesia+5Bank Indonesia+5.
Perbandingan Regional: Sulawesi Utara & Sulawesi Tengah
Sebagai perbandingan, laporan BI regional menunjukkan:
Di Sulawesi Utara, meskipun total nilai transaksi nontunai lebih tinggi—sekitar Rp20 hingga Rp29 triliun per triwulan—pertumbuhan year‑on‑year berkisar antara 30–40 persen, sedikit di bawah capaian Gorontalo.
Sementara di Sulawesi Tengah, laju pertumbuhan transaksi nontunai juga menunjukkan tren positif, dengan kinerja QRIS dan e‑payment tumbuh hampir mendekati 40 persen (yoy).
Dengan demikian, Gorontalo menunjukkan tren inklusif dan berkembang di sektor sistem pembayaran, meski skala ekonominya lebih kecil dibanding provinsi tetangga.
Penulis: Lukman.