Gorontalo, mimoza.tv – Racun laba-laba Brazilian Wandering Spider punya gigitan mematikan yang menyebabkan pria mengalami ereksi empat jam tanpa henti. Dalam penelitian lebih lanjut, racun laba-laba itu dapat membantu jutaan pria mengobati masalah disfungsi ereksi di masa depan.
Para ilmuwan yang mempelajari laba-laba pengembara Brasil percaya, bahan kimia dalam racun gigitan dapat mengarah pada perawatan yang lebih efektif daripada Viagra.
Mereka telah menyempurnakan racun laba-laba dan memasukkannya ke dalam gel pada percobaan awal. Ketika diuji coba pada tikus ternyata hasilnya menyebabkan ereksi berkepanjangan.
Efek lain juga terjadi pembengkakan penis yang berlangsung sekitar 60 menit. Ini terjadi sesaat setelah gel racun laba-laba mematikan dioleskan ke alat kelamin tikus.
Tim dari Federal University of Minas Gerais, Brasil membuat bentuk racun sintetis untuk menguji efek gel dan melihat toksisitas dari racun laba-laba tersebut. Toksisitas adalah tingkat merusaknya suatu zat jika dipaparkan terhadap organisme.
Hasil temuan, senyawa PnPP-19 yang terkandung pada racun laba-laba Brazilian Wandering Spider meningkatkan fungsi ereksi tikus tanpa menimbulkan efek samping. Tidak ada tanda-tanda toksisitas yang diamati. PnPP-19 juga bekerja lebih efektif dari[ada obat sildenafil (Viagra).
“Tidak ada efek gel laba-laba yang berbahaya, terlebih lagi kalau diberikan kombinasi (dengan obat disfungsi ereksi lain). Gel ini bisa bekerja efektif atasi sulit ereksi untuk pria bila obat disfungsi ereksi lain gagal,” tulis ilmuwan Carolina Nunes da Silva, dilansir dari Independent, Jumat, 8 Maret 2019.
Penelitian soal gel dari racun laba-laba dimuat dalam jurnal berjudul PnPP-19 Peptide Restores Erectile Function in Hypertensive and Diabetic Animals Through Intravenous and Topical Administration.
Jurnal ini dipublikasikan di Journal of Sexual Medicine pada Maret 2019. Para ilmuwan menulis, senyawa PnPP-19 bisa menjadi alternatif yang menjanjikan untuk pengobatan disfungsi ereksi.
“Kami percaya itu, gel ini akan membantu jutaan pria di seluruh dunia,” tulis ilmuwan Maria Elena de Lima, yang memimpin penelitian ini.
Sebuah percobaan lain dari senyawa kimia yang dilakukan tahun lalu pada subjek pria dan wanita yang sehat menemukan, penggunaan topikal gel ke alat kelamin menyebabkan ereksi pada pria dalam waktu 30 menit. Hal ini sekaligus menggandakan aliran darah ke organ dibandingkan dengan plasebo.
Tidak ada gejala lain, seperti ereksi berkepanjangan yang menyakitkan. Ereksi yang dikenal sebagai priapismus menimbulkan gejala sakit kepala atau tekanan darah tinggi.
Para peneliti menjelaskan, topikal gel juga punya potensi menjadi pilihan yang aman dan manjur untuk pasien disfungsi ereksi. Obat ini bekerja dengan meningkatkan produksi oksida nitrat, yang melebarkan pembuluh darah yang mengalir ke penis.