Gorontalo, mimoza.tv – Ketika melakukan perjalanan mudik menggunakan mobil pribadi, waktu tempuhnya bisa berjam-jam bahkan berhari-hari. Biasanya para pemudik menggunakan AC agar udara di mobil tetap nyaman.
Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), selain mengatur sirkulasi AC yang harus menggunakan udara dari dalam atau recirculate, ada hal lain yang harus diperhatikan agar pemudik tidak merasa sesak ketika berkendara.
“Meskipun macet, kita juga harus sering membuka jendela mobil sejam sekali. Dalam kabin tertutup kita bernapas menggunakan CO2. Bersifat berbahaya kalau terutup rapat,” tuturnya
dr Agus menambahkan dalam periode tertentu, jendela mobil harus dibuka secara berkala agar udara di luar kabin dan di dalam bercampur kembali. Sebab, ketika udara di dalam mobil hanya CO2, sangat berbahaya karena bisa menyebabkan lemas dan sesak napas.
“Supaya ada kesetaraan kandungan gas di dalam mobil dan luar. Sementara saja. Kalau dibuka terlalu lama polutan bisa masuk,” ujarnya.
“Kita harus menjaga kualitas udara kabin. Harus dibuka 5 menit saja. Nggak usah dibuka full. Itu beberapa hal yang harus diperhatikan,” pungkasnya.(luk)