Gorontalo, mimoza.tv – Kemajuan ilmu dan teknologi saat ini kenyataannya tidak hanya merambah di kalangan orang dewasa. Namun juga sudah menyentuh kehidupan anak-anak di bawah umur. Mereka bahkan sudah memiliki gadget sendiri.
Penggunaan teknologi yang mulai digunakan oleh anak-anak usia dini ini sangat membahayakan bagi dirinya. Usia yang seharusnya digunakan untuk bermain, mengembangkan bakatnya malah terhambat oleh teknologi tersebut, khususnya dengan gadget.
Memang disatu sisi ada beberapa manfaat bagi anak yang sejak dini sudah berkenalan dengan gadget. Paling tidak sejak awal anak sudah familiar dengan teknologi dan bisa mengetahui wawasan dunia yang telah ada.
Kemudian beberapa vendor sudah membuat aplikasi game yang khusus untuk mengasah daya fikir anak, seperti puzzle, game kata dan game sejenisnya. Anak-anak yang senang bermain game gadget juga akan lebih betah di rumah, hal ini akan menguntungkan orang tua yang mempunyai kesibukan. Dan di daerah yang rawan pencilikan anak, dengan berkomunikasi HP akan cukup membantu orang tua untuk mengawasi anaknya.
Tapi di sisi lain, pemakaian gadget sejak usia dini membawa dampak negatif bagi anak-anak, baik bahaya yang langsung kelihatan maupun bahaya yang dampaknya jangka panjang. Dari pemakaian gadget usia dini akan berresiko terkena radiasi elektromagnetik. Berbeda dengan tubuh orang dewasa, tubuh anak-anak terutama anak yang berusia di bawah lima tahun sangat sensitif terhadap bahaya resiko dari lingkungannya.
Sebuah lembaga survei mengungkapkan, rata-rata anak usia 4 tahun sudah punya perangkat handphone sendiri tanpa pengawasan orang tua. Bahkan 70 persen orang tua mengaku mengijinkan anaknya bermain dengan perangkat mobile tersebut, ketika mereka sedang melakukan pekerjaaan rumah tangga.
Dalam survei lainnya juga mengungkapkan, 65 persen orang tua membiarkan anaknya dengan handphone saat menjelang tidur. Padahal layar pada handphone tersebut sangat mengganggu tidur.
“Banyak orang tua berusaha menidurkan anaknya dengan handphone,” tutur Michael Rich, peneliti dari Center Of Media and Child Healt, Boston Children’s Hospital, dilansir dari CNN.
Catatan pimpinan penelitian Hilda Kambali juga mengungkapkan, sepertiga orang tua yang anaknya usia 3 – 4 tahun mengaku doyan main handphone. Menurut profesor psikolog Temple University Kathy Hirs Pasek, fenomena kecanduan gadget pada anak usia dini ini sungguh membahayakan.
“Angka itu sangat besar. Jika anak-anak ini tak bisa lepas dari ‘permen digital’, maka kami pun tak bisa menakar apa konsekwensi terhadap perkembangan sosial mereka. Kurangnya pengawasan orang tua lebih mengkhawatirkan dibanding dengan penggunaan gadget oleh anak usia dini,” tandasnya.(luk)