Jumat, Mei 9, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV

Nirwana: SMA Wira Bhakti Sarang Kekerasan

by Lukman Polimengo
Agustus 22, 2019
Reading Time: 2 mins read
182 12
A A
0
Share on FacebookShare on WhatsappShare On Twitter

Gorontalo, mimoza.tv – Sekolah Menengah Atas (SMA) Terpadu Wira Bhakti Gorontalo dituding sebagai sarang kekerasan dalam dunia pendidikan. Hal itu diunkapkan oleh Nirwana Dunda, orang tua dari Mohammad Akbar (17), korban dugaan penganiayaan di sekolah tersebut.

Sebagai lembaga pendidikan, Nirwana mengatakan, SMA Wira Bhakti harusnya memberikan pendidikan yang baik dan benar bagi pelajar, bukan sebaliknya malah melakukan tindak kekerasan.

“Anak saya bukan mendapatkan pendidikan malah di pukul, di aniaya seperti itu,” ujar Nirwana.

Baca juga

Dilantik Kepala BNPT, Dr. Funco Tanipu Siap Perkuat Ketahanan Masyarakat Gorontalo dari Radikalisme

Luas Panen Padi di Gorontalo 2024 Menurun, Produksi Beras Turun 6,59 Persen

Dirinya mengungkapkan, kekerasan di sekolah tersebut sudah menjadi hal biasa karena kalau ada salah satu siswa yang dihukum, semuanya juga terkena sanksi. Hal seperti itu sudah menjadi rahasia umum yang sering terjadi di sekolah tersebut dan selaku orang tua baru mengetahuinya.

“Sekarang anak saya mau berani cerita karena banyak kekerasan di sekolah tersebut. Kalau tempeleng itu sudah menjadi hal biasa setiap hari Karena kalau satu siswa mendapat kesalahan, semuanya kena sanksi. Tapi yang terjadi pada anak saya sudah termasuk penganiayaan, Ungkapnya.

Atas kejadian tersebut, Nirwana memilih tidak akan melanjutkan pendidikan anaknya di sekolah tersebut.

“Kalau anak saya salah seharusnya dibina. Bukan malah menganiaya hingga babak belur begitu,” tandas Nirwana.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Terpadu Wira Bhakti, Yusnan Yusuf Eki mengatakan, pihaknya membantah kalau di sekolah tersebut diajarkan kekerasan. Menurutnya, sekolah akan memberikan pembinaan dan proses pembentukan kepada siswa yang bersalah.

“Setiap hari kami rutin memberikan pembinaan dan pembentukan kepada siswa. Jika ada yang bersalah kami bina sesuai aturan di sekolah, bukan diberi kekerasan,” Jelasnya.

Terkait adanya dugaan penganiayaan kepada siswanya, Yusnan mengakui ada kesalahan prosedural yang dilakukan Alumni dari sekolah tersebut. Pihaknya akan bertanggung jawab jika sekolah terbukti bersalah dalam hal pembinaan dan pembentukan siswa.

“Kami akan membuktikan jika kejadian penganiayaan itu benar. Kami masih akan mengumpulkan data dan fakta. Cuman ada kesalahan prosedural yg dilakukan alumni dan saya siap bertanggung jawab,” Katanya.

Kasus dugaan penganiaayan senior terhadap Mohammad Akbar saat ini sudah dilaporkan orangtua korban kepada Polres Bone Bolango.

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka lebam dibagian kepala, mulut, perut hingga dibagian kaki akibat hantaman pukulan tangan maupupun alat keras berupa rotan.

Penganiayaan itu berawal, 13 siswa termasuk korban yang dihukum akibat diduga kedapatan merokok. Mereka mendapat pembinaan hingga mendapat kekerasan fisik dari para seniornya pada jumat malam, (16/8) lalu.(luk)

Tags: GorontaloSMA Wira Bhakti

Berita Terkait

Oplus_131072

Dilantik Kepala BNPT, Dr. Funco Tanipu Siap Perkuat Ketahanan Masyarakat Gorontalo dari Radikalisme

April 24, 2025
Aktivitas panen padi di Gorontalo. Foto : Lukman/mimoza.tv.

Luas Panen Padi di Gorontalo 2024 Menurun, Produksi Beras Turun 6,59 Persen

Maret 4, 2025

Umar Karim Desak Gubernur-Wagub Baru Segera Naikkan Harga Jagung

Februari 24, 2025

Dampak Efisiensi Anggaran, Grand Q Hotel Gorontalo: Belum Ada PHK, Tapi Kerja Shif

BMKG: Gorontalo Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat

Kredit Macet Gorontalo Tertinggi di SULAMPUA: Sinyal Risiko bagi Sektor Ekonomi Lokal

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Index Berita
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Sosial Budaya
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kabar Kampus
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Sekitar Kita
    • Unik
No Result
View All Result

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Go to mobile version