Gorontalo, mimoza.tv – Kemarau panjang yang merata di wilayah Provinsi Gorontalo menimbulkan rentetan peristiwa kebakaran lahan dan hutan. Pada hari Minggu (15/9) kebakaran lahan terjadi di Desa Longalo, Kecamatan Bulango Utara, Kabupaten Bonebolango. Setelah berjuang sekitar 3 jam, petugas dan warga berhasil memadamkan api di lahan seluas 5 hektar.
Pada hari Senin (16/9) kemarin, kebakaran kembali terjadi di wilayah Kota Gorontalo. Peristiwa tersebut terjadi di dua titik, yakni lahan kosong di depan Warkop Amal Kota Gorontalo, kompleks Pasar Sentral, dan di kompleks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjung Kramat.
Hari ini, Selasa (17/9) kebakaran lahan juga terjadi di Desa Buntala, kecamatan Suwawa Selatan, Bonebolango. Dilansir dari Hargo.co.id, belum diketahui pasti sumber api dan berapa luas lahan yang terbakar. Namun saja, aparat kepolisian dan TNI sudah turun ke lokasi untuk melakukan pemadaman.
Informasi yang dihimpun, Sudah ada tim yang ke lokasi. Untuk Kabupaten Bonebolango ada dua lokasi, yang pertama di lokasi tambang, tepatnya di titik 18 dan 19, dan lokasi tambang yang satunya lagi berada di Desa Bulontala. Tim dari KPH yang di bagi 2 regu sudah di lokasi yg terjadi Karhutla.
Kemarau yang terjadi di Gorontalo ini juga mengakibatkan krisis air bersih. 21 kecamatan di Gorontalo mengalami krisis air bersih. Jajaran Forkopimda Provinsi Gorontalo bersama dinas terkait pun pada Senin (16/9) kemarin menetapkan Gorontalo Siaga Darurat Kekeringan.
Gubernur Provinsi Gorontalo, Rusli Habibie memerintahkan seluruh jajaran baik Pemprov maupun pemerintah Kabupaten dan Kota, untuk segera memberikan bantuan air bersih.(luk)