Gorontalo, mimosa.tv– Adanya temuan penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium oleh aparat kepolisian di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), dua hari yang lalu, sepertinya tidak membuat jera pelaku penimbun BBM tersebut.
Dari penelusuran tim di salah satu SPBU di Kota Gorontalo, masih ada antrian penampung BBM tersebut. Bahkan mereka mengaku menggantungkan pendapatannya sehari hari dari pekerjaan tersebut.
Pengakuan salah seorang yang diwawancarai saat sedang antri di salah satu SPBU tersebut, mengaku sudah hampir dua tahun menjalani pekerjaannya sebagai penampung BBM.
Dirinya mengaku, dari pekerjaan tersebut, dia digaji Rp 80.000 per hari, dan biasanya mulai mengantri dari pukul 09.00 WITA hingga pukul 14.00 WITA.
“Oleh penampung saya di beri dua motor yang saling bergantian untuk mengisi bensin. Jadi saat satu motor tengah mengisi bensin, motor yang satunya lagi mengantri jauh di belakang. Ketika bensin sudah terisi, kemudian dibawah ke rumah penampun, dan balik lagi mengantri, begitu seterusnya,” ujar pria yang namanya enggan disebut itu.
Pria yang enggan menyebut namanya ini juga mengaku, kedua motor yang ia gunakan untuk menampung bensin ini, tangkinya sudah dimodifikasi. Namun saja modifikasi yang dimaksud adalah tidak membongkar dan menambah ukuran tangki.
“Tangkinya cukup di tiup menggunakan kompresor bertekanan kuat, sehingga tangki yang tadinya ada lekukan menjadi mengembang. Jika tangki standar cuma menampung 15 liter saja, maka dengan di tiup menggunakan kompresor, bisa sampai kurang lebih 17 liter,” ucap pria yang mengaku berdomisili di Kecamatan Dungingi ini.
Bahkan agar proses pengisian di SPBU tersebut lebih cepat, dinding lubang tangki di beri lubang fentilasi agar BBM cepat masuk tangki dan tidak sampai tumpah keluar.
Selanjutnya bensin ini di tamping di gallon berkapasitas 35 liter dan dijual eceran di daerah lain di Provinsi Gorontalo.(luk)