Gorontalo, mimoza.tv – Pemerintah Kota Gorontalo hingga saat ini terus memberikan perhatian serius terhadap masalah lingkungan, terlebih masalah kebersihan. Hal ini dapat dilihat dari upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang tetap konsisten menjalankan tugasnya dan komitmen untuk merebut Adipura yang ke-4 nanti, setelah tiga kali berturut-turut mendapatkan penghargaan Adipura Buana, Adipura Karya, dan Adipura Kirana.
Ditemui di ruang kerjanya, Kepala DLH Kota Gorontalo, Junaidi Kiayi Demak mengungkapkan, upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan asri tersebut semata mata bukan hanya karena penghargaan Adipura saja. Namun hal ini untuk menciptakan kota yang bersih, indah, sejuk, hijau dan nyaman
“Jadi bicara Adipura atau kebersihan itu bukan ketika dapat penghargaan itu lalu ceritanya selesai disitu. Akan tetapi bagaimana upaya menciptakan lingkungan yang bersih ini berkesinambungan,” kata Junaidi saat diwawancarai Rabu (30/10/2019).
Usaha tersebut kata Junaidi bukannya tanpa hambatan. Dirinya mengaku masih banyak masyarakat yang belum sadar kebersihan lingkungan, seperti jam buang sampah yang tidak pada waktunya. Padahal menurut dia, dalam Kebijakan Staregi Daerah (Jakstrada) yang sudah kita buat itu, kewajiban masyarakat itu untuk menaati.
“Sebenarnya dari induknya dulu, yaitu dari rumah tangga. Dari tiap rumah tangga ada proses memilah mana yang bisa di daur ulang, mana sampah organik, dan mana yang punya nilai ekonomis. Jadi yang terbuang itu tinggal sisanya saja yang nanti diangkut oleh petugas,” jelas Junaidi.
Dirinya mengingatkan juga, agar masyarakat atau setiap rumah tangga untuk berupaya mengurangi volume produksi sampah per hari. Hal ini jika dari rumah tangga sendiri tidak mengurangi volume produksi sampah, maka akan banyak dan menumpuk.
“Total sampah kita per hari itu mencapai 130 ton. Dan upaya yang tepat untuk mengurangi volume sampah tersebut adalah dengan 3R. Adapun yang dimaksud dengan 3R ini adalah Reduce atau mengurai, Reuse atau menggunakannya kembali, dan Recycle atau mendaur ulang sampah,” terang Junaidi.