Kamis, Juni 5, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV

Maraknya Kasus Panah Wayer Perlu Tindakan Represif dan Prefentif

by Lukman Polimengo
November 8, 2019
Reading Time: 2 mins read
129 1
A A
0
Aryanto Husain.

Aryanto Husain.

Share on FacebookShare on WhatsappShare On Twitter

Gorontalo, mimoza.tv – Maraknya aksi kriminal dengan menggunakan senjata tajam jenis panah wayer saat ini di Gorontalo, mendapat sorotan dari berbagai kalangan. Salah satunya dari Aryanto Husain. Penulis sekaligus ekonom ini menilai, kasus kejadian yang berulang kali terjadi tersebut dikarenakan ada sistim atau kondisi yang memungkingkan itu terjadi.

Kondisi tersebut menurut Aryanto, tidak bisa didekati dengan cara represif saja, melainkan juga dengan cara prefentif.

“Jadi selain pendekatan dengan cara represif, prefentif juga harus jalan. Karena hal ini menyangkut dengan suatu kondisi. Mereka ini kan anak-anak remaja, dan usia seperti ini adalah kondisi dimana mereka mau menunjukan jati diri, sehingga timbul lah hal-hal yang diluar pakem pemikiran orang dewasa,” jelas Kabid Ekonomi di Bappeda Provinsi Gorontalo ini.

Baca juga

Berbekal Laporan Warga, Babinsa Temukan ini Dalam Kamar Kos

Reaksi Marten Terkait Maraknya Panah Wayer

Kondisi ini menurut Aryanto harus di explor dengan baik. Jika mereka ingin menunjukan jati diri, jati diri seperti apa. Apakah dia ingin dikenal sebagai orang pintar, disegani atau lain-lain.

“Dalam ekonomi perilaku hal ini disebut insentif. Orang itu melakukan sesuatu, baik itu hal yang baik maupun yang buruk, itu karena ada insentif. Ada tiga kategori insentif. Insentif berupa ekonomi, sosial dan lingkungan,” kata dia saat diwawancarai wartawan mimoza.tv.

Dirinya menjelaskan, jika insentif-nya ekonomi, berarti orang tersebut melakukan sesuatu untuk mendapatkan untung secara ekonomi. Untuk insentif sosial, orang tersebut melakukan sesuatu karena ingin ada feedback sosial terhadap orang tersebut. Misalnya ingin diakui, disegani, dihormati, atau ditakuti orang. Jika motif insentifnya adalah lingkungan,berarti dia melakukan sesuatu karena ingin dihargai karena pro terhadap lingkungan.

Kondisi seperti ini dalam upaya prefentif kata Aryanto harus di explore dengan baik, mengapa dan apa yang membuat dia seperti itu. Saat meng-explor, yang harus dipahami terlebih dahulu, anak-anak ini hidup di tiga ekosistim, yaitu ekosistim keluarga, sekolah dan lingkungan.

“Dalam ekosistim keluarga harus dilihat, apakah anak ini ada masalah atau tidak. Bagaimana hubungan dengan orang tua, komunikasi, perlakuan. Demikian juga dalam ekosistim di sekolah. Apakah dia mengalami perlakuan yang tidak baik dari teman-temannya, termasuk ketidakterbukaan dia di sekolah. Sedangkan dalam ekosistim lingkungan, apakah anak ini berperilaku mengajak teman-temannya untuk keburukan, atau sebaliknya,” jelas pemilik Mo Awota Blog ini.

Menurutnya, anak-anak itu akan bisa mengekspresikan emosinya kalau mereka berkolompok. Mereka lebih enak menyuarakan kemauannya saat mereka berkolompok.

“Ini yang harus dilakukan saat kita mengupayakan strategi prefentif,” pungkasnya.(luk)

Tags: Panah WayerPrefentifRepresif

Berita Terkait

Babinsa Ramil 1304-01/Kota Utara, Serda Winaryo menemukan sejumlah anak panah wayer di salah satu kamar kos di Jalan Bone, tepatnya di Kelurahan Tapa, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo, Jumat (21/2/2020)

Berbekal Laporan Warga, Babinsa Temukan ini Dalam Kamar Kos

Februari 23, 2020
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha

Reaksi Marten Terkait Maraknya Panah Wayer

Februari 11, 2020
Dua tersangka pelaku penembakan menggunakan senjata tajam jenis panah wayer.

Polres Gorontalo Kota Ungkap 2 Pelaku Panah Wayer, Salah Satunya Berstatus Pelajar

Februari 11, 2020

Kecaman Warga Terhadap Pelaku Panah Wayer

Pana Wayer, Literasi, Dan Anak Muda

Intel Kodim Jemput Pelaku Panah Wayer

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Index Berita
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Sosial Budaya
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kabar Kampus
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Sekitar Kita
    • Unik
No Result
View All Result

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Go to mobile version