Limboto, mimoza.tv – Anak berkebutuhan khusus merupakan bagian dari anak bangsa yang memiliki hak yang sama dalam memperoleh perhatian dari Pemerintah, khususnya dibidang pendidikan menuju peningkatan kwalitas sumber daya manusia. Hal inilah yang diungkapkan Wakil Bupati Gorontalo Fadly Hasan saat membuka rangkaian kegiatan Hari Disabilitas Internasional tingkat Kabupaten Gorontalo Tahun 2016, yang berlangsung di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Gorontalo, Sabtu (3/12/2016).
Menurut Wakil Bupati Fadly Hasan, sebagai bentuk perhatian Pemerintah Daerah kepada para penyandang disabilitas, Pemerintah Kabupaten bahkan telah menyiapkan anggaran sementara sebesar 434 juta untuk menyiapkan fasilitas penunjang bagi para siswa disabilitas agar mampu brekreasi dan lebih mengembangkan diri mereka untuk berprestasi.
Ia juga menjelaskan, lewat SKPD terkait Pemerintah Kabupaten juga telah mendata semua anak penyandang disabilitas untuk diberikan fasilitas pendukung, seperti kursi roda atau fasilitas lain yang dibutuhkan. “Tiap penyandang disabilitas akan diperhatikan oleh Pemerintah Daerah,” katanya.
Dihadapan para tenaga pengajar juga ratusan siswa penyandang disabilitas, Wakil Bupati mengatakan dirinya sangat salut atas semua prestasi yang diraih oleh soswa-siswa SLB Negeri Kabupaten Gorontalo, yang ditorehkan diringkat lokal hingga ke tingkat Internasional. “Semangat mereka seolah mengatakan kepada masyarakat luas bahwa merekapun bisa berprestasi dan punya hak yang sama untuk memperoleh perhatian yang layak dari Pemerintah,” lanjut Fadli.
Fadli Hasan juga berjanji akan menyiapkan kendaraan operasional bagi SLB Negeri Kabupaten Gorontalo, agar lebih mempermudah pihak sekolah dan para siswanya untuk beraktifitas diluar sekolah. “ini akan menjadi skala prioritas kami kedepan,” ujarnya.
Kepala Sekolah SLB Negeri Kabupaten Gorontalo, Salim Umar menjelaskan, pada tahun 2015 telah dideklarasikan bahwa Provinsi Gorontalo menjadi Provinsi Inklusif, yang artinya semua sekolah yang ada di Provinsi Gorontalo wajib menerima siswa berkebutuhan khusus. Dan di Kabupaten Gorontalo sendiri tercatat ada 13 Sekolah penyelenggara program inklusif.
“Dengan program inklusif ini maka dapat memberikan perubahan positif bagi penyandang disabilitas bahwa kehidupannya ada ditengah-tengah masyarakat, dan perbedaan kondisi yang ada adalah motivasi akan perjuangan hidupnya,” jelas Salim.
Turut hadir pada kegiatan tersebut diantaranya, perwakilan dari Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Gorontalo, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo, 13 Kepala Sekolah penyelenggara program inklusif se-Kabupaten Gorontalo, juga para orang tua siswa SLB.
ADVETORIAL
Foto : Dok.Humas Pemkab