Gorontalo, mimoza.tv – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Adhan Dambea mendatangi Polres Gorontalo Kota, Sabtu (8/1/2022).
Kedatangan Aleg Dapil Kota Gorontalo tersebut untuk melaporkan Juru Bicara Khusus Gubernur Gorontalo, Noval Abdussamad, yang telah mengatakannya berhalusinasi dan menganggap apa yang disampaikan Adhan adalah ocehan murahan.
“Dia (baca: Noval) mengatakan itu terkait dengan saya melaporkan Ghalieb Lahidju di Polda Gorontalo beberapa hari yang lalu. Bagi saya apa yang disampaikannya dalam berita itu adalah haknya. Tetapi ada kalimat disitu yang dia katakan bahwa saya berhalusinasi,” ucap Adhan.
lebih jauh Adhan menjelaskan, jika merujuk pada kamus bahasa Indonesi, halusinasi itu kata dia merujuk pada penyakit mental, atau sama dengan orang gila. Jadi yang selama ini dirinya mengkoreksi dan mengkritisi pemerintah hanya dianggap gila.
“Jadi kalimat halusinasi ini yang saya laporkan. ini juga sama seperti saat Gubernur Gorontalo diwawancara di Polda saat melaporkan saya, yang mengatakan saya pikun. Bahkan meski saudara Ghalieb itu juga memnganggap saya cengeng dan main lapor, itu tidak masalah,” imbuhnya.
Wali Kota Gorontalo Periode 2008-2013 ini menegaskan juga. bagi dia melapor itu karena sebagai warga negara yang taat hukum.
“Setiap orang yang mendzalimi tidak akan saya lawan dengan cara-cara premanisme sebagaimana dugaan tulisan mereka dalam majalah yang mengatakan saya preman. Saya menyerahkannya ke proses hukum. Nanti kita lihat prosesnya di pengadilan, siapa yang benar dan siapa yang salah. Jangan sudah menganggap sudah jadi juru bicara gubernur, lantas seenaknya saja berbicara,” tegas Adhan.
Mantan Ketua DPRD Kota Gorontalo ini juga mengingatkan, sebagai juru bicara gubernur harus belajar, dan jangan karena dipanas-panasin orang kemundian membawa atas nama gubernur.
“Dia itu juru bicara yang di gaji dan di honor dari APBD. Saya ini Anggota DPRD yag di pilih oleh 909 075 orang. Dengan pernyataannya itu berarti menganggap saya gila. kasihan orang yang telah memilih saya ini hanya dianggap berhalusinasi ata gila. Oleh karena itu saya mengambil langkah mendahului pendukung saya. Dari pada nanti mereka (baca: pendukung)yang duluan eksekusi di tengah jalan,” tutup Adhan.
Sebelumnya Noval Abdussamad dalam keterangan persnya menjelaskan jika semua tudingan Adhan adalah halusinasi dan ocehan murahan. bahkan kata Noval, apa yang sering disampaikan Adhan hanya ocehan murahan dari politisi yang sering kalah dalam berbagai kontestasi politik.
Pewarta: Lukman.