Gorontalo, mimoza.tv – Ketua LP – KPK Gorontalo, Dewa Diko mengaku selama ini sudah banyak menyuarakan terkait dengan persoalan batu hitam, baik kepada Polres maupun Pemerintah Kabupaten Bone Bolango. Namun saja pihaknya merasa kecewa lantaran tidak ada tindak lanjut penyelesaian persoalan tersebut.
Menurutnya, sungguh sangat disayangkan hingga hari ini satu tindak pidana yang secara terang-terangan dilakukan oleh oknum penegak hukum, tetapi juga tidak mampu diusut tuntas oleh penegak hukum.
“Mengingat kemarin penangkapan 5 kontainer di Jawa Timur, kemudian kemarin telah terjadi penangkapan 5 yang ada di wilayah Kabupaten Bone Bolango, saya khawatir dengan adanya penangkapan ini justru akan terulang kembali kejadian-kejadian seperti sebelumnya. Sudah terpasang garis polisi, tapi tidak cukup dalam waktu 1 x 24 jam materialnya sudah tidak ada. Tidak mungkin hal-hal yang seperti ini dilakukan oleh masyarakat,” ujar Dewa saat tampil jadi narasumber di acara talk show Forum Demokrasi Gorontalo, Senin (7/3/2022) malam.
Setelah raib dan tinggal garis polisi, beberapa hari kemudian sambung Dewa, material-material tersebut sudah dimuat dalam kontainer, dan selanjutnya menyeberang lautan ke Surabaya, Jawa timur.
“Nah ini yang sungguh sangat memalukan dari para penegakan hukum di Provinsi Gorontalo khususnya di Kabupaten Bone Bolango. Ada apa dengan penegakan hukum di Provinsi Gorontalo?. Saya melihat di televisi banyak berita berbagai kasus dan tindak pidana yang diusut oleh pihak kepolisian. Tapi hari ini di Kabupaten Bone Bolango tidak mampu sama sekali. Informasi yang sudah beredar di kami, ada oknum pejabat di Polres Bone Bolango yang ikut terlibat dalam bisnis ini,” imbuhnya.
Menurut dia, jika pemerintah maupun Polres Bone Bolango tidak bisa menuntaskan persoalan tersebut, maka sebenarnya aktivitas tambang batu hitam ini hanya dinikmati oleh para cukong-cukong China yang kemudian memanfaatkan masyarakat lokal sebagai kaki tangannya.
“Mereka katakan tidak mengetahui siapa pemiliknya. Padahal persoalan nama dan pemilik ini sudah jadi rahasia umum. Masa narkoba dalam perut saja bisa mereka deteksi, sementara pemilik batu hitam tidak terdeteksi,” tandasnya.
Pewarta : Lukman.